5 November 2017

pergilah.


aku enggak tahu lagi harus apa.
udah nggak ada yang tersisa untuk diurai. 
cinta itu ada.
namun ia telah muak.

jadi jawablah,
bisakah kamu menjadi penjahat saja?
lupakan, anggap aku tidak ada.
jangan ada senyum, jangan ada tawa. 
jangan lagi ada sapa di setiap temu kita.
aku tak lagi mau jatuh cinta dengan mudahnya.

kamu tahu? 
kamu adalah kelemahanku. 

jadi kumohon. 
jadilah penjahat kali ini. 
biar aku menyerah dan pergi. 
biar aku tidak lagi mendambamu.

terima kasih. 

1 Oktober 2017

Happy 6th Anniversary.

with the anniversary cake
on my hands,      and with
my  one last piece  of  my
heart,      i just wanna say
happy first October, babe.
i   hope   you    remember.


—awankelabu

1 September 2017

Page 244 of 365: Bete tingkat dewa.

Jadi. Saya. Ini. Sedang. Sebal. Sekali.

Runtut dari awal deh ya.

Jadi my old friend slash ex itu tau kan kalau aku suka nulis-nulis poetry slash randomness. Nah dia ngajak aku yang sedang dilanda kebosanan dalam liburan untuk ikutan challenge yang isinya nulis-nulis gitu tapi bertema selama sebulan yang judulnya #30DWC (you can check that on my blog too).

Nah, akhirnya dibentuk sebuah grup yang banyak nulis-nulis juga. Akhirnya dari #30DWC itu selesai, pada bikin challenge-challenge lain gitu deh. Akhirnya aku ikut #writtenaugust yang tapi aku nggak begitu rajin kayak sebelumnya. Jadi cuma untuk judul tertentu aku ikut bikin.... dan kalau ada ide itu juga.

Kemudian, tiba-tiba..... one of my post itu entah direport apa emang dihapus sama pihak LINE. Padahal aku ya nulis randomly about romance and stuffs ga ada sama sekali yang nyerempet tentang SARA dkk. Malah post yang habis itu agak 'mature' dan baik-baik saja.

BETE BANGET RASANYA.
Dan post setelah #30DWC itu belum aku backup dimana-mana even di notes hape karena emang langsung nulis di LINE aja nggak kayak #30DWC yang nulis di notes dulu.

ITU IDE.
YANG DATANG TIBA-TIBA.
DAN SUSAH PAYAH BUAT DI TENGAH KESIBUKAN/
YANG TANPA ADANYA BACKUP.
TIBA-TIBA HILANG GITU AJA TANPA JEJAK.
SIAPA YANG GA KEZELLLL???????

Sorry for everyone yang aku curhatin karena aku misuh-misuh kemarin saking keselnya. Kayak lu baru bangun tidur ngecek-ngecek post-anmu tiba-tiba ilang itu kayak... wtf????

:((

Rasanya tuh pengen berhenti nulis saking keselnya.



Pft. Entahlah.
Bete abis.

22 Agustus 2017

Ini untuk kamu, Sayang.

Ini untuk kamu dan segala pesonamu,

Selamat malam, Sayang.
   Aku tak pernah baik-baik saja setelah kamu melangkah pergi dari pintu yang pernah kita sebut rumah. Aku tak pernah merasa baik-baik saja ketika setiap sudut seolah memaku kenangan akan adanya aku dan dirimu.
   Bila kian senyap, tawamu adalah hantu yang mematikanku pada rindu. Betapa ketika kamu ada di sisiku, segalanya selalu baik-baik saja. Tidak perlu resah, karena dengan hadirnya teduh matamu, aku merasakan definisi pulang.

Tapi, inilah aku.
Dan dengan segala egoismeku.
     Dan itulah kamu.
     Dengan segala batas kesabaranmu.
Kini tinggallah aku, dan setiap pertanyaan apakah aku masih bisa menggapaimu. Menggenggam tangan yang selalu melingkupi mungilnya jari-jariku.

Sayangku, kutinggalkan satu kunci di pot depan. Seperti biasanya.
   Kuharap, kali ini harapanku tak lagi sia-sia. Walau harap terkadang memang penghancur hati ini.
Sayangku, kuharap kamu memang membaca.
   Karena harus kuakui, tempat ini tak lagi sehangat rumah yang pernah kita agung-agungkan.



9.24pm // August 22nd
—awankelabu
Kali ini, kubuang egoku. Aku berlutut di hadapan-Nya, berdoa agar kamu baik-baik saja. Dan akan kembali.

11 Agustus 2017

Page 222 of 365: Tired.

Back again with me after a month full of challenge!
Sebenernya masih ada challenge lagi sih, judulnya #writtenaugust. Enaknya upload ga ya? Tapi bakal telat-telat juga sih kayak baru berapa hari entar baru ke-upload dan pasti numpuk banyak:") tergantung ada ide apa enggak....

....sama ada waktu apa enggak.
Sudah masuk sejak tanggal 7, itu minus sama ospek yang diadain kmrn tanggal 24 Juli - 4 Agustus. Gila se, cuapeknya itu ngalah-ngalahin kuliah biasa yang bisa ga tidur beberapa hari.
(walau endingnya ngeluh juga semester 3 kok berat juga HAHAHA)

Jadi, belum apa-apa tugasnya itu langsung:
Cari rumah!
Cari tanah kosong!
Proyek entrepreneur!
Proyek......ngelupain dia juga.

Baru hari kelima kuliah, jam mandi aja udah jam 8 ke atas. Segitu parahnya. Dan weekend ini juga udah di-booking buat kegiatan. Allaaaaaaaaaah. Luar biasa:")

Dan btw,
I want to let go of something, but... how?
Tell me.
Saya capek begging for being there for him again.
Jadi.... how?



DAH.
Tugas hamba sudah numpuk.
Bhay.

Kalo sempet saya upload-in deh #writtenaugust-nya. Tapi bakal pakai schedule jadi mungkin ada yang tanggalnya sebelum saya upload ini. Jadi, yha. Nikmati saja keproduktifan saya yang isinya kayaknya sama aja kayak #30DWC kemarin. HEHEHE.
Sorry.

28 Juli 2017

[ To you, from me ]

Halo, Sayangku.
Mungkin belum lama kita berkomunikasi. Belum lama kita bertukar kabar. Jadi, menanyakan kabarmu bukan lagi prioritasku dalam surat ini.

Dalam surat ini, aku hanya ingin terus bertanya. Aku hanya ingin mengeluarkan semua isi kepalaku. Yang selama ini membuatku terus terpaku padamu, tak bisa berpaling. Yang membuatku terus mencarimu di tengah keramaian.

Tak pernah sekalipun aku mengerti, mengapa kamu terus dalam galaksiku? Seolah kamu tidak pernah mati pada kehampaan. Suaramu terus berdengung laksana petir membahana, terdengar jauh sampai lubuk hatiku. Mengapa kau enggan pergi dari manapun aku berada?
……atau hanya aku, yang terus berdiam diri di tempat kamu berada?

Aku terus bertanya-tanya, pernahkah sekali kamu memikirkanku? Atau… merindukanku?
Serius! Aku susah sekali membuat hatiku tidak memikirkanmu barang sejenak. Apalagi ketika namamu lewat di snapgram dan dengan cepat aku akan melihat apapun yang kamu lakukan. Sebegitunya aku masih mengharapkan untuk tau apa sedang kamu lakukan. Sebegitunya aku masih berharap, aku adalah orang yang selalu kamu kabari dimanapun kamu berada.

Sesekali, aku menyadari betapa bodohnya aku terus memikirkan seseorang yang telah pergi dari hidupku. Pergi namun masih meninggalkan jejak-jejak dalam hatiku. Pergi tapi masih menjadi orang yang selalu kupikirkan. Apalagi ketika aku jenuh, tiada lagi kamu yang menjadi penyemangat. Seseorang yang memperhatikanku, seperti aku adalah hal terpenting untuknya.

Dan untukmu, aku kembali bertanya. Apakah masih ada setitik rasa yang tertinggal untukku? Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk menjadi pemegang kunci hatimu?
Kuharap, kamu membalasnya. Aku menanti dalam kesendirian. Aku menunggu dalam kehampaan. Berharap masih bisa memiliki senyummu hanya untukku. Berharap, dan terus berharap lagi. Tanpa tahu aku harus berlaku apa ketika kamu lewat di hadapanku. Dengan senyum menggoda dan kejenakaanmu.

Ya Tuhan, aku rindu sosokmu yang tak lagi tergapai walau sangat dekat dengan genggamanku. Tapi aku tidak tahu harus apa. Aku tidak tahu apa hal yang bisa kulakukan untuk kamu mengerti tanpa mengusikmu. Aku tidak tahu lagi bagaimana menyampaikan bahwa aku ingin menjadi satu orang yang berarti untukmu.

Tolong beri aku sedikit pengertian. Tolong perjelas mengapa kamu masih hadir di tengah mimpiku. Tolong katakan, apapun yang ingin kamu katakan. Tolong beritahu, apakah aku masih bisa untukmu atau buang aku saja. Biar aku tidak melulu berada di zona abu, di antara harapan dan keputusasaan. Di antara cinta dan jenuh yang tak berkesudahan.

Dariku, yang terus menunggu chat untuk dibalas.
Untuk kamu, yang bukan menjadi mentorku.



10.55pm
—awankelabu
#TYFM #VVLetters

5 Juni 2017

Lelah sendiri.

lately i've been thinking about what's up with my head..
....and my heart.


i think that something is holding me back, sehingga ketika untuk jatuh cinta lagi pada setiap halaman baru, ada sedikit ketakutan yang tak beralasan sehingga lagi-lagi, cinta pergi begitu saja. i don't know it is me or something, but... 

honestly, i'm tired of being alone. 

saya rindu memberikan pesan singkat pada siapapun itu yang menanti bagaimana kabarku. 
atau sesimpel ada yang menjadi bahu tempatku menangis kala lelah dengan tekanan. 

saya rindu. 
tapi saya tak lagi tahu bagaimana. 
atau pada siapa.


or simply, i miss you. 
so bad. 

26 Mei 2017

Page 146 of 365: H+13

Jadi... hari ini sudah 13 hari setelah menginjak 19 tahun.
Tidak ada yang berubah. Menjadi 19 tahun tidak akan membuat tugas-tugasmu menjadi selesai begitu saja. Tidak membuatmu langsung lulus (YAIYALAH LIN, baru juga semester 2, belagu lu belum diospek aja). Tidak membuatmu tiba-tiba dapet duit banyak juga. Yang ada abis juga kalo mau dibuat nraktir (padahal enggak. Yang ngucapin aja dikit. Udah males nraktir)

Randomly, Mama ngomong, "19 tahun ya. Setahun lagi udah harus punya pacar."
Which means umur 20 udah kudu punya pacar.
Ngomong begitu seakan-akan punya pacar teh tinggal ambil barang di lost and found terus dapet deh pacar. Seakan segampang itu. Padahal teh anaknya ini ada yang deketin juga kagaaak adeeeee. :(

Being 19 itu...
Gak gimana-gimana, sih.

Blog, mandek. Polyvore, mandek. Proyek novel, mandek. Bikin puisi, mandek.
Semua serba berhenti di tengah jalan karena saking sibuknya sampe tidur aja mikir-mikir. Kayak sekarang. Ini bukan masalah mikir-mikir mau tidur sih, lebih ke arah dapet idenya banyak jam malem. Kemudian jam tidur bakalan berkurang karena kuliah pagi....sampe sore. :)
Hidup anak desain! :')

Nothing special lately.
Cuma sedang lelah dan merasa bersalah. Lelah merasa bersalah juga. #curcolabis



GAK DENG.
Linda sedang sibuk nugas.
Dan sibuk laper di tengah malam. Mau minum kopi tapi lah kok perut keroncongan kan saya takut maag jadinya. Jadi... kuat-kuatin aja lah ya. Anak desain kan pada strong :)

Gini ini yang bikin males punya pacar. Ada waktu buat kepikiran aja kagak. Makanya suka bingung yang pacaran kok bisa sih :( yang sini mikirin tugas aja masih suka mepet-mepet. Lelah hamba. Kapan punya pacar kalo gini?? #jombloakut #kelamaanjomblo

Sudah sih. Lin.
Plis itu potongan 2 belom jadi.
Perspektif juga harus 4.
Belom diwarna. (YAIYALAH, boro-boro ngewarna, bikin aja belom)
Trims einas, hidupku jadi lebih berwarna :)

3 Mei 2017

Jaman sekarang itu...

Jaman sekarang, pertanyaan “Apa kabar?” itu tidak lagi memiliki arti. Hanya untuk berbasa-basi untuk membuka percakapan. Kamu tidak akan benar-benar ingin tahu apakah kabar orang itu benar baik-baik saja atau sedang tidak baik. Sebaliknya, orang pun tak peduli (atau menurutku, seperti itu).

Sebenernya, itu hanya sebagian kecil yang telah kehilangan makna dari jaman sekarang. Banyak hal yang sudah berubah, dari yang memang berarti penting, sampai kini hanya tinggal menjadi pertanyaan basa-basi. Atau sekadar… yah, keinginan bertanya namun tak peduli jawabannya.

Pernah suatu kali aku membaca quote (yes, I’m that person yang masih suka baca-baca quotes gak penting tapi kadang ‘ngena’ buat aku) atau sekedar curhat—something like that, yang berisikan, “Orang zaman sekarang mendengarkan untuk membalas, bukan untuk benar-benar mendengarkan.” Benar kan? Setiap orang sudah gak pernah benar-benar mendengarkan. Mendengarkan yang berada didefinisi “aku cuma butuh didengerin, gak dikasih solusi juga gak apa-apa” gitu.

I’m tired of people. Kayak sekarang, semua orang gak pernah mikirin apa yang diomongin. Gak pernah mikirin perasaan orang lagi ketika speak up. I meanyes, kita memang diberi kebebasan berpendapat, berdemokrasi, and stuff like that. Tapi pernahkah kamu memikirkan hal yang kamu omongin tersebut? Apakah pernah kamu memikirkan dampak dari omongan yang kamu bicarakan itu? Bagaimana hal-hal buruk yang kamu omongin benar-benar ‘sampai’ pada orang tersebut, dan dia tak bisa hold on his/her life? Bagus ketika orang itu masih bisa memilah, kalau tidak?

Orang-orang jaman sekarang mungkin sudah lupa pada satu hal, bahwa dalam mendapatkan hak, dia juga harus menjalankan kewajiban. Sekarang orang itu maruk, pengennya dapet hak mulu. Lupa banyaknya kewajiban yang sejalan dengan mendapatkan hak tersebut. Ya kan?

Coba dilihat dirimu sendiri.
Sudahkah kamu merenungkan seberapa banyak kewajiban yang tidak kamu jalankan dan hak yang selalu kamu inginkan sampai harus didapatkan?


(kemudian sadar, tulisan awal pembuka sama tengah-tengah gak nyambung)
(yaudahlah bodo amat)


Intinya, aku hanya ingin mengeluh. Mengeluhkan orang jaman sekarang yang sudah berbeda. Yang menurutku, sudah tidak sensitif akan suatu hal. Mungkin masih ada, namun sepertinya sudah menjadi sebagian kecil yang benar-benar sadar akan hal itu. Yang lainnya masa bodoh.

Yang lainnya mencoba melupakan segalanya dan tetap pada pendiriannya untuk terus meminta hak yang mereka impikan. Gak apa, tidak salah. Hanya jangan lupa, semakin banyak hak yang kamu minta, makin banyak deretan tanggung jawab yang harus kamu lakukan. :-)





Ps:
Ini hanya tulisan asal nyeplos. Tulisan nggak penting. Iya, penulisnya aja yang baper.

(kemudian penulisnya pengen nulis tentang baper yang sekarang meraja lela, yang ketika ada hal-hal yang sensitif dan orang lain cuma bilang ‘ih kamu baper deh’ instead of bener-bener mikirin bahwa jaman sekarang… orang sudah nggak se-sensitif itu untuk mikirin hal-hal sepele)

14 April 2017

About her.

"Apakah dia memang se-tertarik itu padanya?" tanya lelaki itu. Lelaki di hadapannya hanya mengangguk, tak terlalu antusias dengan percakapan yang baginya tak penting ini. 

"Apa tipe-tipe playboy gitu? Badboy?" Reza memutar bola matanya bosan.

"Enggak, Vin. Tipe berjas, baik hati, kaya, punya sopan santun, dan lain sebagainya. Jangan kebanyakan baca fiksi deh. Udah deh lo nanyain dia mulu."

"Yang suka baca fiksi itu dia." Kevin memutar bola matanya jengah. "Emang salah ya gue tanya tentang dia ke elo? Kan lo satu kerja sama dia."

Reza menghela nafas lelah. Kemudian ia menatap teman baiknya tersebut. "Tapi yang sahabatnya Ella itu elo, bukan gue. Bukannya keberatan, tapi elo sikapnya udah kayak pacar protektif."

"Bukan protektif tapi gue"

"Kalo bukan protektif terus apa? Kayaknya walaupun sahabatan, gue sama sahabat gue biasa aja. Gak sampe yang kayak dia mau pacaran, lo jadi kayak stalker gini." Reza menghela nafas. "Lo gak perlu sampe segitunya. Dia punya hidup, dia yang memilih mau hidupnya gimana. Kalo dia salah, lo tinggal siapin bahu lo."

Kevin mengedikkan bahu, tatapannya menjadi sayu. "Masalahnya, dia sahabat gue, man. Yang udah jadi temen gue selama lebih dari dua-puluh tahun."

Reza hanya menaikkan alis mendengarnya, membiarkan Kevin meneruskan. "Karena dia sahabat gue, gue tau kalau dia ketika jatuh cinta, she's falling so hard. I'm just afraid she's gonna be hurt by everyone that she loves, and killing her so bad. Karena gue juga selama dua-puluh jadi sahabatnya, gue pernah ngerasain saat dimana dia patah hati yang bener-bener hampir membunuh hidupnya sendiri. Sebagai sahabat, setelah lo melihat hidupnya kayak gitu, lo gak bakalan tega kan ketika dia jatuh cinta kemudian terluka kembali?" 

Reza tertegun. 






20.54
a conversation on my mind

12 April 2017

gone, gone, gone.

Setelah ini, mendengar namamu tak lagi berarti apa-apa.
Setelah ini, mengetahui kabarmu bukan lagi prioritasku.

Sudah sejak lama, kita tak lagi bersua, tenggelam dalam tanya. Kelak engkau rindu, aku tak lagi menjawab. Sudah bertahun-tahun kupupuk, petik saja, aku telah menanam yang lain. Bukan lagi untukmu tentunya.

Bukankah kau dahulu yang pergi? Biarkan kali ini aku menyerah. Bukan karena kalah, lebih karena aku sudah lelah. Mungkin cinta itu akan selalu bersemi, namun ada hal-hal yang memang sudah kulepaskan. Dahulu menjadi beban, tak lagi kurasa karena ikhlas.

Cinta memang bukan hanya tentang memiliki.
Cinta itu sendiri membahagiakan.
Lalu mengapa aku menghabiskan waktuku menanti dalam sepi?

Aku melangkah. Masa bodoh dengan cinta pertama. Manis memang, menyakitkan. Layaknya mawar yang selalu indah, namun tak bisa kau genggam.
Kubiarkan cintaku pergi.

22 Maret 2017

Mikir lagi. Begadang lagi.

Another day, another begadang thing.
Masih gak paham kenapa gak bisa rajin buat ngerjain EINAS. Padahal semingguan tugasnya cuma satu (yang selain einas). Dan kenapa gak bisa sih dicicil lind??????

Kenapa aku tidak bisa rajin?
Kenapa aku tidak bisa tidak mepet-mepet kalo ngerjain?
Aku lelah begadang, fyi.

((( untung besok teh nge-uber karena mobil di bengkel )))


Semangat.
Iya. Semangat aja. :)

(menyemangati diri sendiri karena who else gonna do that)

18 Maret 2017

People say things I don't understand.

People said that to heal your wounds, you have to be with someone who was in hurt / was hurt by someone else too. Bcs, they thought they can understand each other.

Bullshit. 
All you have to do is heal yourself first. 
Love yourself first. 

Karena, siapa lagi yang akan mencintai dirimu sendiri ketika tak akan ada yang melakukannya? 

15 Februari 2017

To love yourself first.

Tapi, di sanalah aku berada. Memandangi potretmu dalam diam tak berkesudahan. Memilah pada momen mana aku mengabadikannya, karena terlalu sering aku mengambilnya kala kau tak sadar adanya kamera. Terlalu sering karena aku hanya bisa memendamnya, selama ini. 

Aku sudah lupa sejak kapan, tapi hari itu, aku sadar. Ada beberapa perasaan yang memang tak akan pernah bisa dipaksakan. Toh, selama ini aku juga tak pernah mengatakannya, tapi mungkin setelah itu, aku mengerti. Bahwa inilah saatnya untuk memberi jeda pada hatiku. 

Dan kubiarkan luka-luka itu sembuh, dengan sendirinya. Karena, siapa lagi yang akan menyembuhkannya kalau bukan aku sendiri? Tak akan ada yang mau menolong hatiku, bila aku sendiri tak ingin. 

Maka pada momen itu, aku terbangun. 
Sudah saatnya tak lagi hidup dalam harapan semu. 
Saatnya untuk kembali hidup. 

:)

6 Februari 2017

Page 37 of 365: The laziest ever.

Jadi... sudah Februari, ya?

I really feel kalo makin lama aku makin tidak produktif. Sangat. I have lots of drafts here, unfinished novels, unfinished task, abandoned journal planner. Liburanku benar-benar makan-tidur-makan-tidur. Plus, watching series on FOX or FOXCRIME. 

I can't help myself from watching series, tbh. 
Dengan tanggapnya, saya akan nongkrong di depan tv jam setengah tujuh malam, dan bakalan nonton beberapa series sampe jam sepuluh. Bahkan di akhir pekan, bisa begadang pula buat liat episode yang ketinggalan...

Sebegitu addicted-nya. 

Dan bahkan, tugas sepenting kalo-ga-ngerjain-ga-dapet-kelas aja terbengkalai. Padahal deadline nya tinggal dua hari. Ya Allah, betapa malesnya. 

((lagian libur pake tugas segala))
((kelas e2 pula))
((kenapa males sih))

Dan menyebalkannya adalah, aku terus-terusan beli novel setiap kali ke mall. Tapi, yang kebaca baru approximately 5 books. Dan barusan dikirimin novel lagi. YA ALLAH BEGINI AMAT SIH. Kenapa sih kenapaaaa?

:(

Mungkin kapan-kapan bakal ngebutin semua draft yang sudah tercoret di blog ini. Kalau masih ada idenya. Kadang suka lupa mau nulis apa, jadinya... deleted. :) #mubaziride #boroside

Well, I have to do my task then. 
Belom bikin posternya juga lagi :( 
I hate this. Lol. 


#MariSemangat
#MenujuLindaRajin
#PadahalKuliahMasihLama

23 Januari 2017

Kilas balik, kemudian pergi.

kemudian kubiarkan cintaku pergi
mungkin tak ada lagi ruang
tak ada lagi waktu

aku telah kehabisan batas
mungkin tak lagi dapat dipendam
kubiarkan dia pergi


mungkin dengan begini,
aku bisa bahagia

seperti sebelum ia menampakkan
segala kesemuan yang berkilau
membiaskan kenyataan
dan luka yang akan datang.

11 Januari 2017

Ketika...

*masih dalam masa-masa tidak bisa untuk tidak memutar lagunya Ed Sheeran, minimal satu kali sehari harus denger*

So I present you, my favorite man of this year setelah menghilang usai tur world wide-nya yang sukses besar.
Dan akan meluncurkan album baru, semoga secepatnya. 

Ps: 
I really love "Castle on the Hill".
Karena saya jomblo, maka saya bosan dengan yang cinta-cintaan. So sorry, tapi "Shape of You" juga bagus kok. :)
#alasannggakmutu lol.





Who's excited with this?! :))
Gak sabar album ÷ deh, Mas Ed.