18 Juli 2014

maaf.

terkadang kata maaf datang terlambat.

ketika hati sudah hancur lebur. ketika kepercayaan sudah tak lagi berdiri teguh. ketika segalanya sudah tak lagi sama seperti dahulu. baru maaf datang menyambangi, mencoba memperbaiki apa yang sudah tak mungkin lagi ada. ketika itu pulalah ia bersikukuh, ingin menyatukan kembali hati yang serpihannya entah di mana. 

apakah sang maaf tidak tahu, 
bahwa apa yang sudah terjadi telah menjadi bekas. di mana terkadang sudah diobati, namun toh tetap berbekas. tak hilang walau mungkin sudah ia tutupi. tak bisa begitu saja ia datang lalu semuanya berjalan kembali, baik-baik saja. 

kalau bisa, mungkin sudah kulakukan sedari dahulu. kalau bisa, mungkin tak pernah aku trauma untuk menjalani cinta. kalau bisa, mungkin semuanya juga tak pernah akan seperti ini. 

aku juga kok, berharap semua ini tidak apa-apa.
hari ini baik-baik saja.
namun terkadang harapan memang tinggalah harapan. kata "andai saja" tinggal menjadi penyesalan tiada ujungnya. menyesali mengapa semua terjadi begitu saja. 

apa yang sudah berlalu toh sudah terjadi.
apalagi yang harus kita pertahankan, ketika kamu pun tak lagi ingin bertahan?

15 Juli 2014

selamat ulang tahun untukmu.

entah mengapa aku merasa bodoh. menanti jawaban dari chat yang kukirim. menanti dan menanti. masih enggan untuk mencari jalan lain untuk menghubungimu. untuk mengucapkan selamat ulang tahun yang sedari tadi tersimpan di chat yang tidak terkirim. 

kutimang ponselku. 
risau rasanya menanti seperti ini. 
berekspektasi, namun terlalu berlebihan. 

dan waktu terus berjalan. aku berdoa dalam hati semoga engkau cepat membaca. agar aku tidak terlambat mengucapkan. walaupun mungkin, aku tidak bisa disana, di sisimu, untuk merayakan hari kelahiranmu ini. setidaknya, aku tetap mengingat hari spesialmu. walaupun aku tahu, sudah lewat masanya aku menjadi seseorang yang spesial untukmu. sudah tergantikan oleh dia yang bersamamu saat ini. 

malam sudah hampir berganti. 
dan aku masih duduk bodoh menimang ponselku. tidak ada jawaban. ah, tidak tidak. belum, mungkin nanti. mungkin dia sibuk. mungkin... ah sudahlah. 
selamat bertambah umur,
selamat berbahagia

"... Aku tidak tahu kemalangan jenis apa yang menimpa kamu, tapi aku ingin percaya ada insiden yang cukup dahsyat di dunia serba selular ini hingga kamu tidak bisa menghubungiku. Mungkinkah matahari lupa ingatan, lalu keasyikan terbenam atau terlambat terbit? Bahkan kiamat pun hanya berbicara soal arah yang terbalik, bukan soal perubahan jadwal."

Ribuan detik kuhabisi
Jalanan lengang kutentang
Oh, gelapnya, tiada yang buka
Adakah dunia mengerti?

Miliaran panah jarak kita
Tak jua tumbuh sayapku
Satu-satunya cara yang ada
Gelombang tuk ku bicara

Tahanlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang harus tiba tepat waktunya
Untuk dia yang terjaga menantiku

Tengah malamnya lewat sudah
Tiada kejutan tersisa
Aku terlunta, tanpa sarana
Saluran tuk ku bicara

Jangan berjalan, Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada menantiku

(Selamat Ulang Tahun by Dewi Lestari, OST. Rectoverso)

14 Juli 2014

Page 195 of 365: Kelas 11!

gak kerasa banget udah kelas 11 *lalu merasa udah tua*

alhamdulillah liburan nggak mbambung amat. akhirnya bisa merasakan ke luar pulau selain bali sama medan :)) walaupun palu semembosankan itu, seenggaknya terimakasih sudah menghitamkan kulit saya. tanjung karangnya eksotis pol! airnya jernih & asik lah dibuat snorkling sama renang (walaupun gak jadi snorkling gara-gara lagi puasa, takut batal). terimakasih juga buat makassar-nya, alhamdulillah berasa balik ke peradaban gitu. 

hari ini masuk sekolah dan yak... berasa yang bosen begete. sibuk ngurusin demo ekskul doang sih ya. belom melihat adek kelas yang "pantes" dilirik. #nahloh #salahbanget

yah, walaupun cuma sekolah 4hari yaa.. tetep.
selamat kembali ke sekolah. 

(masih dalam keadaan berbahagia karena gak ada mapel, dan bersedih waktu tidur berkurang)