15 Februari 2017

To love yourself first.

Tapi, di sanalah aku berada. Memandangi potretmu dalam diam tak berkesudahan. Memilah pada momen mana aku mengabadikannya, karena terlalu sering aku mengambilnya kala kau tak sadar adanya kamera. Terlalu sering karena aku hanya bisa memendamnya, selama ini. 

Aku sudah lupa sejak kapan, tapi hari itu, aku sadar. Ada beberapa perasaan yang memang tak akan pernah bisa dipaksakan. Toh, selama ini aku juga tak pernah mengatakannya, tapi mungkin setelah itu, aku mengerti. Bahwa inilah saatnya untuk memberi jeda pada hatiku. 

Dan kubiarkan luka-luka itu sembuh, dengan sendirinya. Karena, siapa lagi yang akan menyembuhkannya kalau bukan aku sendiri? Tak akan ada yang mau menolong hatiku, bila aku sendiri tak ingin. 

Maka pada momen itu, aku terbangun. 
Sudah saatnya tak lagi hidup dalam harapan semu. 
Saatnya untuk kembali hidup. 

:)