17 Agustus 2015

Selamat 17 Agustus!

kami memang tidak perlu untuk angkat senjata
untuk memperjuangkanmu

tidak perlu berteriak "Merdeka Atau Mati"
untuk mengobarkan semangat para pemuda-pemudi

tidak perlu lagi untuk menyeberang mencari tempat 
untuk kita berlindung sejenak di tengah medan perang


namun inilah medan perang kita sendiri
mencari tempat menjadikan Indonesia bersatu
dan dikenal dunia

mencintai bangsa kita, tanpa memandang suku
atau agama dan warna kulit
mencintai tanah tempat kita dilahirkan
bersama ribuan anak bangsa yang juga setanah seperjuangan

kita bisa, kita maju
bersama, di tanah ini kita menjadi satu
merdeka negeriku
cintaku padamu tidak akan sirna oleh waktu


-- Dirgahayu Indonesia ke - 70 --
MERDEKA!

16 Agustus 2015

Ended.

Aku berdiri di pinggir ruangan yang kini gemerlap akan cahaya temaram. Lampion warna-warni mempermanis lantai dansa yang kini diisi sebagian keramaian ruang ini. Berdansa mengikuti irama yang menjadi langkah mereka. mataku tak lepas dari sosok tinggi dengan jas abu-abu itu. Cinta tak terbalasku

Tak kurasa, lagu baru mengalun pelan. Membawa satu lagu penuh kenangan itu. 
i love it when you just don't care
i love it when you dance like there's nobody there
so when it gets hard don't be afraid
we don't care what them people say 

Kamu berdansa dengannya mengitari lantai dansa. Alunan lambatnya membawa sang waktu agar berhenti. Seluruh ruang terasa hanya milikmu dengannya. Tidak salah kamu jatuh cinta padanya, nyatanya memang dia layak dicintai. Dia... memang tepat untukmu. 

i love it when you don't take no
i love it when you do what you want cause you just said so
let them all go home, we out late
we don't care what them people say 

Aku hanya bisa berdiri di sini, menyesali kesempatan yang kulalui. Menyesali kenangan yang bahkan baru saja kucicipi awalnya. Egois memang dahulu, namun apalah arti ego kali ini, kalau hati tidak bisa berpaling? Kamu yang selalu ada di hati. 

Masih ingatkah kita dahulu berdansa juga di bawah guyuran hujan di lantai teratas gedung ini? Aku masih ingat. Bahkan lagunya pun belum berubah. Hanya waktu yang sudah merubah siapa yang kini berada dalam pelukan hangatmu. 

we don't have to be ordinary
make your best mistakes
cause we don't have the time to be sorry
so baby be the life of the party
i'm telling you to take your shot 
it might be scary
hearts are gonna break 
cause we don't have the time to be sorry
so baby be the life of the party

Mungkin memang aku bodoh, melepasmu untuk mencari kebahagiaanmu. Tapi bukankah manusia memang begitu? Terkadang melepaskan kebahagiaannya demi melihat senyum orang yang dicintainya. Senyum yang mungkin tidak pernah bisa kulukiskan di wajahmu. I'm telling you to take your shot, it might be scary. Ya kan? Tapi kulihat semuanya berjalan lancar. Bahagia kalian di lantai dansa menjadi buktinya. 

Hearts are gonna break, cause you don't have the time to be sorry. Tidak apalah, aku di sini akan terus mendoakan kalian. Walaupun patah hatiku tak bisa kuobati sendiri. Kamu tidak perlu nantinya meminta maaf atas luka ini, toh aku yang melepasmu agar kamu bisa menggapai bahagiamu. 

together we can just let go
pretending like there's no one else here that we know
slow dance, 
fall in love as a club track plays
we don't care what them people say 

Dia menari dalam benakmu, ya kan? Aku bisa melihat binar bahagia di matanya. Aku yakin, kamu juga bisa melihatnya. Dan sepertinya, itu hanya untuk kamu yang bisa membuatnya tersenyum. 

Aku mundur selangkah dari keramaian. Aku tahu, semenjak kujejak hatiku di ruang ini, aku sudah kalah dari dia. Bahkan jauh sebelum undangan ini datang di depan rumahku. Nama kalian berdua ditulis dengan apik di dalamnya dengan tinta emas. Pernikahan. Bukankah ini sudah final?

Hatiku sudah tidak memiliki tempat untuk berlabuh.

come out tonight, come out tonight
there's no one standing in your way
come out tonight, come out tonight
we don't care what them people say 

Aku ingin sekali berbahagia pula untukmu di hari spesialmu. Tapi, hati mana yang tidak menangis melihat cintanya pergi, tanpa ia pernah perjuangkan?

Aku dengar lagunya berakhir. Kamu dan dia masih berada di tengah lantai dansa, disorot oleh beratus-ratus pasang mata yang menatap bahagia pada kalian. Lalu kamu menoleh, mencari sesuatu. Sampai akhirnya kamu menemukan tempatku bersembunyi. 

"Terima kasih," ucapmu tanpa suara. Aku tersenyum tipis. 
Bukankah itu gunanya sahabat?, ujar hatiku sinis. 



-- inspired by Shawn Mendes' song titled Life of the Party --
untuk kamu yang terjebak pada status sahabat, teman, dan sebangsanya.