20 April 2014

titipan rinduku

di sunyi sejenak ketika sang mentari tak memiliki warnanya lagi
kusimpulkan setitik angan dalam setiap kerinduan yang bersemi
tak tersisa ruang kehangatan embun saat fajar menghampiri
gelombang rasa yang menepi dalam setiap aksara tanpa arti
azerlindak
dimensi ini tak lagi menjadi nyata ketika kau adalah hal semu
kau selalu ada dalam mimpi dan do'a yang selalu kupanjatkan
namun dirimu seolah tetap ingin menjadi siluet bayangan tak tergapai olehku
meluruh dalam hati, menghantui malamku dengan kepingan kenangan
azerlindak
dirimu tak bergeming air mata ini jatuh mencari sandaran
kau tetap dalam diammu, ketika rindu ini bersuara menggapai bayangmu
kau hanya berdiri di sana, menatapku dari seberang hujan
tak tergerak sedikitpun hatimu ketika aku tenggelam dari tangisku
azerlindak
kau seperti bintang jauh di galaksi, terang-benderang dalam kearoganan
jauh berkilau, seakan mencela hati yang mendambamu tanpa harap ada balasan
walau terkadang pun lelah menjelma sebagai kebimbangan yang teramat jelas
jenuh terasa pada setiap detik ketika rindu ini makin meranggas
azerlindak
setelah sekian detik beradu dengan waktu yang terlewati dan membeku
kau masih sama dalam setiap langkah yang mencoba untuk makin menjauh
memberi sekian jarak yang setiap inci-nya aku masih mengharapkan dirimu
sebuah tempat yang sungguh indah untuk hatiku ini berhenti dan berlabuh
azerlindak
akankah suatu hari, langit dan Bumi bersatu tanpa berseberangan?
agar setapak kita tak lagi bersimpangan, namun menjadi satu dalam kerinduan
kita bertemu, bercengkerama, berbagi cerita yang selama ini terpendam
kutitipkan harapanku pada bintang terang, bersembunyi dalam selaksana galaksi malam


created by azerlindak, 2011.