30 Desember 2019

and now the chapter is closed and done.

kurasakan bahu kita saling memberi kehangatan. malam mulai nampak ramai dengan sorak-sorai. kembang api masih berusaha mempercantik langit yang ditemani hujan. tahun akan berganti, dan disinilah kita, saling mengerti isi hati.

setelah inisetelah kata cinta yang hadir kala hatiku tidak lagi cukup menahan semua, kumohon. pergilah kalau memang ingin pergi. bila tak ingin tinggal untuk mencintai raga yang compang-camping ini, maka sudahilah. saya pun sudah lelah untuk terus meratap usai mengetahui semua yang terjadi. karena untuk lagi bertahan, susah payah untuk tidak lagi-lagi melukai sudut tubuh ini untuk mengurangi rasa nyeri di hati.

jadi, sayang, setelah jarum waktu menginjak angka dua belas, sudah saatnya kau kembali seperti putri cantik yang keajaibannya telah pudar. seperti itulah kisah kita. semua berakhir. dan untuk pertama kalinya di tahun yang baru, aku lebih ingin menjadi sendiri dan baik-baik saja daripada harus mencintai yang tak ingin tinggal.


—awankelabu,
satu momen terakhir sebelum semua usai.

My Year End Playlist.

  • Post Malone - Circles
  • Taylor Swift - Christmas Tree Farm
  • Lauv ft. LANY - Mean It
  • Selena Gomez - Lose You To Love Me
  • Kunto Aji - Rehat
  • Taylor Swift - The Archer
  • Honne ft. Georgia - Location Unknown 
  • Taylor Swift - Beautiful Ghost
  • Maroon 5 - Memories
  • Dead Bachelors - Unfollow
  • Dead Bachelors - Summertime Fling
  • Ed Sheeran ft. Khalid - Beautiful People
  • Lizzo - Good As Hell
  • Dua Lipa - Don't Start Now
  • Halsey - Graveyard
  • Brendon Urie - Into The Unknown

25 Desember 2019

Page 359 of 365: 2019, so far.

So, it's D-7 before 2020.

Biasanya aku bakal nulis apa aja yang terjadi setahun ke belakang dan beberapa wishes atau goals-ku ke depan. Biasanya aku nulis juga bener-bener mepet mau ganti tahun. Biar keliatan niat aja gitu, hehehe. Tapi tahun ini, lagi pengen nulis aja sekarang sebenernya. Udah lama ga nulis. 

Tahun ini.... the worst yet the best so far. Bingung gak sih lo? Hahahaha. Aku juga ga bisa mendeskripsikan tahun ini cuma jadi jelek, atau cuma jadi bagus. Karena despite sejelek apapun tahun ini (paling parah, love life of course), tapi bahagia banget di tengah tahun selama empat bulan ngerasain tinggal sendiri di Jakarta. Jadi... tergantung sih dari sisi mana kita ngeliatnya. Ya nggak?

Sebenernya, makin tahun, I feel like I need to see a psychiatrist. Cuma pingin tau what's happening with myself karena aku ngerasa "beda" aja sama semua orang. Dan kadang bikin desperate aja. Makanya, sometimes I feel like this year was the worst one karena aku makin sering ngerasa capek aja. Kadang, ga semua orang peduli even you thought s/he was your best-mate

Apalagi diperparah aku ngerasa my luck on love life ga ada sama sekali. Setelah mendem suka sama rekan komunitas yang ga bakal tergapai, berusaha ke Jakarta bikin lupa, yang mana malah deket sama satu orang yang bikin tambah stres, jadi ngerasa bener-bener this was the woooooorst. Mungkin, aku yang terlalu banyak berharap. Mungkin, waktu yang ga tepat. Sedihnya, di awal malah aku nyesel ke Jakarta gara-gara deket sama doi. Kesel ga sih? Padahal aku menanti-nanti ke Jakarta karena pengen find peace for myself (walau akhirnya tercapai). 

Ngomong-ngomong soal Jakarta, sumpah, it was my best experience. Ditambah kerjanya lumayan santai, jadi bener-bener di sana menikmati banget. Ketemu beberapa temen yang diajak tukar pikiran yang beda aja sama orang-orang di Surabaya. Di Jakarta juga kemana-mana asik aja, apalagi ada MRT (really, Surabaya needs one!). Bener-bener highlight of this year goes to my experiences in Jakarta. Nulis lumayan banyak (Agustus-November minimal nulis 2 post!), jalan-jalan ke berbagai tempat (walau ending-nya juga mall), main sama temen-temen (dan yang bikin beda, akhirnya aku keluar sama cowok dan ga ribet, ehe), dan juga ngerasain kemana-mana sendiri naik transportasi umum walaupun cuma bentar tapi lumayan challenging

Sebenernya, mau banyak bersyukur sih. Terus aku lihat post ini. 


Pengeeeeen banget ngerasa bersyukur ketemu doi di tahun ini. Dan bener-bener di saat itu, aku mikir banyak ke depannya. Will I marry this guy in the future? Apakah di masa depan, semua ketakutanku tentang nikah, komitmen, anak, dan lain sebagainya bakal selesai karena aku ketemu dia? Apakah pada akhirnya, I will be just fine with him? Serius, aku banyak mikir aja. 

Sayangnya, emang mungkin ga jodoh. Atau mungkin bukan waktu yang tepat. I don't know. I don't want to know what's the reason behind this. Udah capek aja buat tau semua kembali sia-sia dan aku kembali sendiri. Walaupun di awal emang salahku, tapi akhirnya aku mikir. Mungkin belum semua orang bakal ngerti aja. Ga semua bisa ngerti. Ya udah lah. 

Kembali lagi: 
Ya udah lah ya adalah koentji

Toh pada akhirnya, semua jadi pembelajaran. Dan harus disyukuri. AISH AKU NULIS APAAN SIH INI? CHEESY BANGET AKU GA SUKA!!!! :))))

Mau ganti ngomongin goals-ku, kok ya juga baru kepikiran mau lulus aja pokoknya dengan IPK semoga minimal 3,5. Masih sejauh itu goals-ku. Dan, oh ya, semoga langsung dapet kerja aja. Dimana aja deh. Sedapetnya. Beban jadi anak pertama udah terlalu berat buat milih-milih kota lagi walaupun masih kepengen di luar kota. Kayaknya itu dulu sih. Capek buat mikir TA aja, udah ga usah nambah hal-hal lain lagi. 

Ah, semoga 2020 tidak nambah drama ataupun keribetan percintaan karena saya mau lancar-lancar aja ngerjain skripsi. Pusing woy mikir itu sidang bakal lulus apa nggak. Ga usah nambah ribet-ribet dah ya. Selesaikan satu dulu, wisuda, kerja. Nikah belakangan udah. 

Apalagi ya? Mau nulis list lagu favorit akhir-akhir ini, tapi kok masih itu-itu aja ga berubah. Tahun depan aja lah ya. Siapa tau banyak lagu baru, hehehe. 

Jadi, karena aku gak tau bakal nulis lagi apa enggak nantinya. Nulis ini dulu aja deh: Happy New Year to all of us! Semoga 2020 membawa kebahagiaan, kelancaran, dan rejeki. Amin. Luv. <3


Ps: selamat 2020. Akhirnya akan menyanyikan 22 by Taylor Swift exactly at my 22th birthday! :p

3 Desember 2019

i hate myself, even more.

i have this kind of mood
that sometimes
i don't even like myself
i don't even love myself

habis dengerin podcastnya makna talks bareng nadin amizah, dan banyak hal yang 'aku banget'. and suddenly, i hate myself more. and more. dan bakal jadi mood dimana aku benci sama semua sifat destruktifku, bakal tiba-tiba ngapus semua sosmed, dan ga mau berhubungan sama semua manusia. malah kalau bisa, aku ga keluar kamar. sebodo amat sama dunia.

pas kemarin di jakarta, aku bisa ngerasain bener-bener 'sendirian' ketika benci sama diriku sendiri. dan rasanya.... lega. tapi emang, berasa nyakitin diri sendiri sih. kalau sampe di tahap ga mood makan, kalo gak maag ya beneran gak makan. sama sekali.

ga ngerti sama fase ini di hidupku.
dan sekarang bener-bener rasanya benci diriku sendiri.
for everything.

for still having this heart beats faster just saw him smiled at me.
just found that he still talked to me.
just...... found that he still existed.