26 Januari 2016

Kenapa kamu lagi? Aku juga gak ngerti.

Aku memberi jeda pada hidupku,
menyisakan waktu untuk berpikir.

Tik. Tok.

Tik. Tok.




Dan waktu berjalan sesuai porosnya.
Namun aku belum tahu,
alasan mengapa aku menyukai kamu.

18 Januari 2016

Untuk kamu, Tuan Pemilik Hati.

Untuk kamu yang tercinta, 

Hai, apa kabar? 
Sudah sangat lama waktu berlalu sejak terakhir aku mendengar kabarmu. Waktu ternyata masih berputar, namun kini terlalu lambat hingga setiap detiknya terlalu terasa. Hampa. Dan walau aku masih bisa bernafas normal, tanpamu, hidupku tak pernah lagi berwarna. 

Kamu ingat terakhir kita berbincang-bincang? Aku masih tidak bisa melupakan walau dengan berat hati aku menghapus chat-mu (yang nyatanya, masih terpatri dalam benakku setiap kata-katamu). Kamu bilang, kamu rindu. Aku tertawa meremehkan. Setelah sekian lama, kamu baru rindu

Ingin rasanya kutumpahkan semua amarahku. Ketika kamu hilang. Ketika kamu tiba-tiba datang dengan status yang tidak bisa kupahami. Ketika kamu lagi-lagi ada dalam peredaran hidupku. Ketika kamu... akhirnya mengatakan rindu itu. Kenapa setiap kali aku ingin berjalan di atas serpihan hati ini untuk membuka lembaran baru, kamu lagi-lagi datang?



Untuk kamu yang masih terukir di hati, 

Tolong beri aku sebuah kepastian. Sebenarnya, apa yang kamu rasa? 
Walaupun berkali-kali kamu datang dan pergi, serta kembali kepadanya, kamu tidak pernah sekalipun meninggalkan satu hal yang kutunggu: kepastian atas perasaanmu padaku. Hal yang mungkin saja bisa menyelesaikan penantianku selama ini. Apa terlalu sulit untuk kamu mengatakan hal itu?

Setiap kamu kembali pergi, aku selalu bertanya dalam hati apa yang sebenarnya kamu inginkan? 

Aku mengerti. Mungkin aku yang terlalu banyak mengharapkanmu. Namun, tentu aku tidak akan begitu saja akan berharap apabila tidak diberi harapan kan? Meskipun terlihat semu, aku merasakan bahwa semua itu akan nyata pada waktunya. 

Waktunya kapan? 
Entahlah. 


Dariku yang sedari dulu tak bisa pergi dari bayangmu,
I'm still in love with you

8 Januari 2016

You should know that.

For all the times that you rain on my parade,
and all the clubs you get in using my name.

Dering itu lagi. 
Terkadang aku jenuh dengan dering itu lagi. Dering yang menarikku kembali pada masa lalu yang sudah kuikhlaskan. Right, kuikhlaskan, bukan kulupakan. Karena seberapapun besarnya aku berusaha melupakan, takkan pernah berhasil. 

You think you broke my heart, oh boy for goodness sake.
You think I'm crying, oh my oh, well I ain't.

Jangan pikir, dengan kamu kembali menghubungiku, aku dengan mudah kembali padamu. Tidak. Kali ini hatiku sudah kuat. Hatiku sudah perkasa untuk menghadapi secuil perhatian yang selalu kamu tawarkan. 

Kali ini sudah bukan kamu lagi yang membuatku kembali meluruh pada sendu hati. Bukan kamu lagi alasanku untuk tersenyum cerah di hari yang kelabu. Bukan kamu lagi, sebab mengapa aku masih bersemangat menjalani hari.

And I didn't wanna write a song cause I didn't want anyone thinking I still care,
I don't but, you still my phone up. 
And baby I be movin' on and I think you should be somethin',
I don't wanna hold back, maybe you should know that.

Jangan pernah kamu kembali berharap aku akan mencarimu kembali. Seberapapun besarnya usahamu untuk terus menderingkan ponselku yang sudah tak lagi kuberi kau ruang. Sudah jauh aku melangkah walau harus bersusah payah. Aku sudah tak ingin peduli. Dan aku harap, kamu paham. Kamu mengerti. Karena aku tidak lagi ingin bergelut dengan masa lalu yang kelam. 

My mama don't like you and she likes everyone,
and I never like to admit that I was wrong.
And I've been so caught up in my job, didn't see what's going on.
and now I know, I'm better sleeping on my own.

And if you like the way you look that much,
oh baby you should go and love yourself.
And if you think that I'm still holdin' on to somethin', 
you should go and love yourself .

Dering itu sudah kesekian kali membayangi malam-malam sepiku. Sunyi, namun suka keadaan itu. Aku seperti memiliki waktu untuk mengenali diri sendiri. untuk memahami bahwa hidup ini tak perlu lagi bergantung pada poros duniamu. Tidak ada lagi kamu, dan aku harap kamu tau itu. 

But when you told me that you hated my friends,
the only problem was with you and not them.
And every time you told me my opinion was wrong,
and tried to make me forget where I came from.

Aku masih ingat ketika kamu menjadi pusat hidupku. Kamu mengatur semua segi hidupku. Kamu tidak pernah bergaul dengan duniaku. Bagimu, duniaku adalah hal yang tidak bisa kamu sukai. Entah, tapi aku hanya bisa mengiyakan. Cinta memang begitu kan? Your wish is my command. Begitulah kata orang-orang bilang. Seakan-akan apa yang kamu bilang itu adalah titah tak terbantah.
Padahal dalam hati kecilku, aku ingin mengatakan tidak. Dan sebesar apapun aku berusaha, nyatanya kata-kata yang sudah kutata entah pergi ke mana. 

For all the times that you've made me feel small,
I fell in love.

Karena setiap hal yang kamu punya, itulah yang kucintai. Meskipun kamu selalu membuatku jatuh berlutut pada kesalahan yang kamu tujukan padaku, aku tetap mencintaimu. Selalu begitu. 

Now I feel nothin' at all.

Walau berat rasanya untuk mengikis perasaan itu, namun toh akhirnya aku berdiri di sini. Tersenyum, walau bukan kamu lagi alasan mengapa aku tetap bahagia. Bukan kamu lagi lukaku, pula. 

Had never felt so low when I was vulnerable.
Was I a fool to let you break down my walls?

Terkadang aku bertanya, apakah aku seseorang yang bodoh untuk mencintaimu? Ketika kamu datang membawa sejuta harapan dengan sejuta watt senyummu itu, aku tahu luka pastilah juga yang akan membayangi. Ada begitu banyak alasan aku menerimamu dulu, dan kini aku juga punya banyak alasan mengapa aku harus pergi dari hidupmu. Atau.. kamu yang harus pergi dari hidupku?

And if you like the way you look that much,
oh baby you should go and love yourself.
And if you think that I'm still holdin' on to somethin', 
you should go and love yourself.
And if you like the way you look that much,
oh baby you should go and love yourself.
And if you think that I'm still holdin' on to somethin', 
you should go and love yourself.

Dan dering itu berakhir untuk malam ini. Mungkin kamu sudah lelah pesan dan teleponmu tak lagi kuangkat. Aku sudah berlari mengejarmu. Dan kini, aku berhenti. Kini aku ingin bahagia tanpamu lagi. Kuharap, kamu juga bisa bahagia suatu saat nanti. 



Untuk setiap dering yang kudamba dahulu.
dan jutaan pesan penuh cinta yang selalu kumimpikan.
Kini aku berhenti mencintaimu, 
seperti dahulu. :)