27 Desember 2013

Page 361 of 365: "Flashback time, my 2013"

Akhirnya, akhir tahun menghampiri kembali. It's like we have to open a new 'book', write down a new adventure of life. Rasanya, tahun ini banyak sekali hal yang berbeda. Half for the last 6 months in junior high, and the other to a new life at senior high. Beda banget lah. punya temen baru, hal-hal baru such as bunch of remedial-shit-tests, guru yang asdfghjkl uniknya, dan well, sekolah baru. 

Setelah berkutat 9 tahun di sekolah swasta islam, akhirnya papa memindahkanku ke negeri. He said that I have to learn in 'sekolah negeri' soalnya biar bisa terjun ke sosial yang lebih luas dari pergaulan swasta yang 'gitu-gitu aja'. And well, sejauh ini buat masalah bersosialisasi mungkin nggak ada yang berbeda. Hanya aja, buat pembiasaan diri di sekolah negeri-nya itu looooh.. Subhanallah.. 

Selama 6 bulan terakhir di SMP, banyaklah hal yang bikin aku kangen. Such as intensive class, bunch of tests, sampai jalan-jalan terakhir di Jogja. Apalagi pas udah H-berapa sebelum wisuda yang dipake anak-anak buat mbolos terus juga untuk kelasku buat latihan tapi malah foto-foto gak jelas.

Setelah lulus, tentu saja nggak bener-bener libur. Sibuk sana-sini ngurusin masuk SMA yang dipilih masing-masing. And of course, aku ngurusin masuk smanis (SMAN 1 Sidoarjo). Pertamanya sih pengennya ke Surabaya. Tapi, my dad said I have to try a test at smanis. Katanya sih latian lah minimal. Kalo keterima juga alhamdulillah gitu. Ternyata keterima. 

Daaaaaan, pas tes masuk SMA Surabaya, ternyata pas bayarnya smanis. Kalo gak bayar dianggap gugur-_- papa-mama sudah antisipasi aku nggak masuk SMA Surabaya gara-gara KK-ku Sidoarjo. Dan yah.. harapan tinggal lah mimpi(?). Ya sudah, apalah daya. Akhirnya aku tercatat sebagai siswi smanis. 

Ah that's all how I struggled to enter one of favorite senior high

Akhirnya.. perjuangan seperti baru dimulai. Gitu aja sih intinya. Tugas numpuk, ulangan, apalagi remidi, udah kayak makanan tiap hari. Udah mau ngalahin peran obat yang kudu diminum tiga hari sekali. #alah

Oh ya. 
Aku punya keluarga baru. Sebut saja namanya X-8OX. It's my class, X IPA-8. I inspired by word 'xbox' and changed the 'b' into '8' but still it read 'xbox'. Terdiri dari 35 siswa, yaitu 14 cowok dan 21 cewek included me, kita adalah kelas 'terbelakang' yang paling 'rusuh' tapi kompak abis. Punya makhluk-makhluk unik yang gak dimiliki anak kelas lain.

satu-satunya foto dengan anggota lengkap

Banyak hal yang terjadi tahun ini. Bunch of memories, pains, happy-time, and everything I passed it by. Semuanya mengajarkanku lebih dewasa. Menjadi satu instropeksi diri. Banyak hal ya. Dari jaman SMP sama SMA, masa liburan. And somehow, masa lalu itu memang indah. Tapi, sebaiknya we move on with our life and be better than before

Thanks to everyone who came and gone in my life, yang ninggalin kenangan maupun sampai merubah hidupku. Aku sungguh-sungguh berterima-kasih. Tanpa mereka mungkin aku bukan 'Linda' yang sekarang. Yang cerewet, yang suka stress, yang sukanya ngerusuhi orang, yang mungkin entah lebih baik atau lebih buruk dari sebelumnya, makasih sudah memberi 'pencerahan' dalam hidup Linda yang nggak pernah terang(?) .

Trust me, hidupku indah. Yalau banyak galaunye ye. 
I thank to God who sent me people who cares me. :)

-sampai jumpa tahun depan- 
Semoga, kita menjadi orang-orang yang lebih baik dari sebelumnya, nggak ada remidi sebanyak semester ini. Semoga menjadi lebih rajin lagi, nggak mayak, pokoknya semoga tahun depan I can be someone new, better than before. Amin ya Allah. 

24 November 2013

Autumn Once More.

Cinta <adj>: suka sekali; sayang benar; kasih sekali; terpikat. 
Ada bahagia dan kepedihan dalam cinta. Cinta yang terpendam menimbulkan resah, pengkhianatan pun tak lepas dari cinta, atau bahkan cinta berlebihan sehingga menyesakkan. Galau dan rindu pun dituturkan dalam ribuan kata di buku ini. 


Be Careful What You Wish For by aliaZalea 
  • "Banyak orang bilang cinta terkadang membuat pikiran kita tidak rasional. Dan biasanya ketidakrasionalan tersebut dimulai dari rasa suka, yang sekilas terdengar lebih jinak daripada cinta, meski tidak begitu kenyataannya. Gara-gara suka, kadang kita mendapati diri melakukan hal-hal yang nggak akan mungkin dilakukan kalau pikiran kita 100% waras."
  • "Bukan karena kita penakut, tapi karena sebagai perempuan, kita punya harga diri dan gengsi. So.. untuk menjaga gengsi, akhirnya kita hanya bisa mengagumi orang yang kita sukai dari kejauhan."
  • "Cinta, rasa suka, hati, perasaan.. kenapa sih seneng banget bikin orang jadi kacau balau nggak jelas kayak gini?"
  • "Yang bisa kulakukan hanya melupakan apa yang sudah terjadi dan berjanji jika suatu saat diberi kesempatan bertemu seseorang yang kusuka, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu."


Thirty Something by Anastasia Aemilia
  • "Meski bersahabat sekian lama, ternyata kita memang punya rahasia. Dan selama ini kita sama-sama menyembunyikannya dengan baik."



Stuck With You by Christina Juzwar


Jack Daniel's vs Orange Juice by Harriska Adiati
  • "Dan gue benci sama keadaan karena keadaanlah yang memaksa gue berubah." 
  • "Pernikahan semestinya membawa perubahan positif pada dua orang yang menjalaninya."
  • "Gue heran, kenapa cewek suka banget ngasih pilihan-pilihan nggak masuk akal."
  • "Cowok waras tentu saja pilih yang lebih berharga."
  • "Cowok memang brengsek. Hobi ngerayu cewek mana aja, di mana aja, kapan aja. Main tempel sana-sini. Apalagi di tempat clubbing. Gampang aja dapat cewek di tempat kadar alkohol lebih menentukan ketimbang kewarasan. Tapi kalau soal jatuh cinta, cowok cenderung pilih-pilih. Maunya sama cewek baik-baik. Lebih polos lebih bagus. Nggak tahu kenapa."
  • "Kebiasaan bisa diubah, man, tapi di dalam sini, di hati ini, ada sesuatu yang nggak akan pernah berubah. Tekad gue."
  • "...baru gue sadar. Cewek juga menginginkan cowok baik-baik buat jadi suaminya.." 



Tak Ada yang Mencintaimu Seperti Aku by Hetih Rusli
  • "Tak ada yang mencintaimu sebesar aku mencintaimu."
  • "Aku mencintaimu hingga penuh ruah, terutama pada malam hari. Apakah itu tolol, Sayang? Kau selalu bilang aku orang yang terlalu melankolis, terlalu banyak berpikir, tapi aku tak berpikir panjang kali ini."
  • "Pernahkah kau merasa seakan kau sedang diseret mengikuti arus? Mengikuti waktu yang berkelebat cepat di depan matamu? Tidak bisa berpikir. Tidak bisa menolak. Hanya bisa bergerak. Mengikuti."
  • "Aku lahir hanya untuk mencintaimu. Itu yang kuyakini melebihi apa pun di dunia ini."
  • "Tidak banyak yang bisa kuberikan padamu. Hanya hati ini."
  • "Malam itu adalah malam dimulainya malam-malam penantian."
  • "Dia benci dibuat tak berdaya, dia benci dibuat menunggu. Namun dia tak pernah benci perempuan itu."
  • "Takdir adalah mereka harus bersama selamanya."



Critical Eleven by Ika Natassa
  • "Aku harus selalu menyibukkan diri dengan sesuatu, karena setiap kali diam, my mind would start to wonder into places I don't want it to wonder to: mempertanyakan makna hidup, tujuan hidup, apakah aku sudah melakukan apa yang seharusnya kulakuka sebagai manusia pada umur segini."
  • "Truth is, aku tidak tahu apa tujuanku. I have no idea where I'm heading in lifeAnd it gets pretty scary sometimes when I let myself think about it."
  • "Travel is a remarkable thing, right?"
  • "It's realizing what I've been missing."
  • "Isnt' it funny that sometimes the best conversations are the ones that lead to nowhere?"
  • "Terkadang aku justru rindu perasaan bosan."
  • "And don't you just love the heterogeneity of bookstores? Toko buku itu bukti nyata bahwa keragaman selera bisa kumpul di bawah satu atap tanpa harus saling mencela. Yang suka fiksi, komik, politik, masak-memasak, biografi, travelling, semua bisa ngumpul di satu toko buku and find their own thing thereBookstores are the least discriminative place in the world."
  • "But life is a series of coincidences anywayright? Dan nggak semua kebetulan itu harus punya makna."
  • "Waktu adalah satu-satunya hal di dunia ini yang terukur dengan skala yang sama bagi semua orang, tapi memiliki nilai yang berbeda bagi setiap orang."



Autumn Once More (Autumn in Paris: Side Story) by Ilana Tan


Her Footprints on His Heart by Lea Agustina Citra
  • "...dan semua orang tahu, first love never dies, kan?"
  • "Apalah artinya kehilangan uang sebanyak itu demi kebahagiaan di masa depan?"
  • "Melepas orang yang kita cintai untuk mendapatkannya kembali."
  • "..but heaven really know what's best for us."

Dipersembahkan untuk orang-orang muda di masa lalu, apakah kalian sudah berbahagia sekarang?


Love is a Verb by Meilia Kusumadewi
  • "Fine. If that's what makes you happy, what can I say? Aku nggak bisa memaksamu tetap bersamaku. Aku nggak mau memenjarakan perasaanmu. You're rightYou deserve better than this."
  • "Pepatah berkata, kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita miliki hingga akhirnya apa atau siapa yang kita sayangi pergi meninggalkan kita."
  • "...cowok itu emang nggak mudah berkata-kata. Nggak mudah nyampein perasaannya. They show you their love, we say it loud."



Perkara Bulu Mata by Nina Addison
  • "Aneh, bagaimana bisa seseorang yang sudah tahunan kita kenal, hampir tiap hari bertatapan wajah dengan kita, tiba-tiba berubah menjadi sosok baru yang bikin hati bergetar? Kenapa sekarang? Kenapa nggak setahun lalu, atau bahkan ketika aku pertama kali kenal dengannya?"
  • "Memacari teman sendiri memang berisiko menghancurkan pertemanan kalau ternyata hubungan itu kandas."
  • "Shit, what should I do?"
  • "Orang bilang selalu ada keseimbangan di alam semesta. Di sana hujan, di sini terik. Ada rezeki, ada musibah. Yin dan Yang. Hitam dan putih."



The Unexpected Surprise by Nina Andiana
  • "Embrace the unexpected surprise that life throws you every now and then."
  • "Hidup itu harus direncanakan, sampai ke detail paling kecil."
  • "Mungkin ini yang namanya cinta sejati, it keeps you glowing even after that someone is long gone."



Senja yang Sempurna by Rosi L. Simamora


Cinta 2 x 24 Jam by Shandy Tan
  • "Cuma sedikit orang yang bisa membuat orang lain terkesan demikian mendalam pada pertemuan pertama."



Autumn Once More membawa kita ke banyak sisi cinta dari kumpulan pengarang, dan inilah tumpahan rasa dan obsesi karya pengarang profesional sampai editor yang harus menjadi pengarang "dadakan". Selamat membaca!:-)

5 September 2013

How fast the time goes by..

Oke, mungkin sedikit telat tapi.. Hai bulan September! 


Entahlah, aku merasa tahun 2013 goes too fastright? Perasaan baru kemaren jadi anak kelas 9 yang s(ok)ibuk, sekarang beneran jadi anak sibuk. Yeah, begitulah. Perasaan baruuuuu aja kemaren UN sekarang sudah resmi anak smanis aja. Ini emang karena hidup terlalu singkat atau perasaanku aja yang ini berjalan sangat cepat? Entahlah.. 

Banyak hal yang terjadi belakangan ini, dan gak bisa dijelaskan satu-persatu. Aku merasa tahun ini aku terlalu cuek, terlalu jahat, terlalu rajin, terlalu malas, terlalu sesuatu. Dan entahlah, aku merasa bukan 'aku' di tahun ini. Seperti hanya tubuhku yang menjalankan hari-hari ini, jiwaku entah kemana.. *tsaaah*

Fyi, aku lagi agak addicted sama kopi. Tapi yang ada rasanya. Sekarang ditemani oleh chococinno-nya Good Day yang slurrpppppp enak bingit. 

Kadang juga saya merasa tahun ini adalah tahun kebuntuan saya. Gak menelurkan satu puisi pun. Terlebih novel! Hanya satu cerpen dadakan yang emang buat deadline lomba majalah kemaren. Umm, ditambah beberapa catatan tentang poems gak jelas yang saya suka cantumkan ketika bosan atau memang mengikuti suasana hati (kata anak gaul jaman sekarang: ngikutin mood). 

Suatu hari saya ditanya teman saya, teman baik lebih tepatnya. "Lind sebenernya kamu sekarang suka sama siapa sih? Masih ngarepi r**************a itu ta?" Dan saya speechlessFyi, sejak SMA atau lebih tepatnya sejak tempo hari, aku gak memikirkan aku suka siapa atau mau pacaran dengan siapa. Or whatever what you called. Aku merasa semua hal bullshit itu mengganggu sementara. Saya tekankan lagi, itu mengganggu sementara. Entahlah, seperti aku butuh ketenangan. Hanya butuh support dari teman-teman terutama sahabat dan keluarga, butuh nilai bagus, butuh "kerajinan", butuh "kefokusan", dan semua hal tersebut tidak bisa diganti, dibeli, atau anything else dengan hal-hal berbau roman. 

Aku butuh ketenangan, tanpa kekangan atau gangguan. 

Terkadang aku pun masih berpikir. Menginjak bulan ke-sembilan di mana setiap harinya saya selalu merefleksikan diri setiap sebelum tidur, saya berpikir. Hal apa sih yang menghambatku dalam masalah begituan? Menunggu si dia? Entah. Aku merasa terlalu banyak berharap, tersakiti *tssaaaaaah* dan saya rasa saya kebal gitu deh. Dan aku memang jujur sekali, sedang tidak butuh hal-hal berbau roman. 

Tapi, entahlah. Itu semua kan, seperti takdir Tuhan. Kalau Allah mempertemukanku dengan someone special for my life, ya jalanin saja. Let it flow deh intinya. Hidup sebenernya sudah gampang, indah, dan simpel. Manusia-nya aja yang menyusahkan. Bener nggak sih? :-|


Hari ini berjalan seperti biasa. Memakai batik-seperti-salah-satu-pelayan-tempo-doeloe seperti biasa. Mendapatkan mapel dan tugas banyak, seperti biasa. And by the way, sehari gak ada tugas hidupku hampa, seriusan. Mungkin sudah mulai terbiasa kali ya? Maybe. Saya merasa sehari tanpa tugas itu ada yang aneh. Berasa kayak......begitulahIf you know what i mean gitu deh bahasa gaulnya:))

Ah, kayaknya aku terlalu banyak refleksi kali ini. Mungkin banyak di pikiran. Satu hal yang saya petik akhir-akhir ini: 
  • kalo ada waktu istirahat, BENAR-BENAR GUNAKANLAH SEBAIK-BAIKNYA
  • hidup itu sudah sederhana, jangan dibuat ribet
  • semacam nikmatilah hidupmu, santai, woles. 
  • don't judge a 'book' by it 'cover' :)
Entahlah.. mungkin ke depan bakal banyak banget refleksi-refleksi kayak gini. Ingin share aja apa yang kita dapatkan dalam sehari-hari. Banyak loh, hal-hal yang kita bisa petik (re: yang baik-baik). Dan semuanya pasti bermanfaat, dalam jangka waktu pendek ataupun lama. 

Okelah, I'll take my time for a rest. Lelah menyerang. 

Saya hanya berharap bisa menikmati tahun ini, lebih kalem dari kemarin. Biar kerasa gregetnya gitu. Eman banget kan kalo berjalan cepat tapi gak ada hal yang bisa aku ambil. hihihi :-3 pokoknya aku pengen banget punya hal baik, entah dalam hal apa pun itu. 

Saya hanya berharap, ke depan.. hari-hari saya menjadi lebih baik. 


Sekian, wassalam. 

29 Agustus 2013

Yang Kedua.


Kau bagai lagu indah, yang membuatku jatuh cinta dalam cara yang sederhana. Menyusup cepat ke dalam dada, mengentakkan hati, lalu mengisi penuh ruang kosong jiwa. Kaulah lirik yang selalu bisa kugumamkan berulang-ulang dalam benakku, tanpa jemu. 

Kau tahu, ketika aku menyerahkan hatiku -telah kuserahkan seluruhnya. Namun, mengapa kita tak bisa teriakkan bahwa cinta yang kita rasa membuat bahagia dalam diri luruh hingga ke ujung-ujung jari yang menghangat. 

Tak ada yang salah dengan cinta antara kau dan aku.

Mungkin, yang salah hanyalah waktu. Kau dan aku, seharusnya sejak dulu bertemu...

4 Agustus 2013

Young and passion.

Cita-cita
Entahlah, ngeri kadang denger satu kata itu. 

Terkadang aku iri aja sama mereka-mereka yang begitu aku tanya apa cita-citanya, mereka bisa jawab. Dokter. Pengusaha. Musisi. And anything else. Dan ketika ditanya kembali, speechless. Someone, help me please to find what i can be in the future

Sempet tertarik sama arsitektur (ADUH INI BEGETE!), sama desain-desain gitu, sampai pengusaha. Tapi, yang pasti, sampe sekarang gak minat sama kedokteran sama sekali. Puengen gitu jadi astronot, atau astronom, apalah itu namanya. Tapi di Indonesia belum terlalu kepake banget gitu. Pengen jadi jurnalis, tapi takut ortu gak setuju. In fact, cuma dua bidang yang sampe sekarang bener-bener mau nguasai. Ya kalo nggak bidang jurnalis (in case, aku bidang tulis-menulis. Pengen banget kerja di majalah!), ya bidang desain interior. 

Apasih cita-cita itu?
Pimpikah?
Passion-kah?
Minatkah?
Ataukah bakat kita?

Terkadang seseorang bercita-cita menjadi A, namun di masa depan, ia menjadi B, C, atau D. Terlalu banyak ekspektasi, kemungkinan-kemungkinan yang nggak terbayang kalo sekarang. Ya kan? Banyak hal yang nggak bisa kita perkirakan sejak dini.

Kadang, hal yang kita inginkan pun terlalu "susah" direalisasikan. Aku pernah mbaca novel, dimana si tokoh harus menjadi orang lain dulu, lalu kembali menjadi dirinya. How bout me? Entahlah.

Ada lah,
di satu sisi ortu memang bener dalam memilihkan jalan hidup kita. Tapi, who dont know what means "jiwa muda generasi baru"? Banyak orang yang mengikuti passion-nya dan nyatanya sukses tuh. Nggak semua 100% bener lah. What we want isn't same like what we need.

Terkadang, boleh nggak sih kita berkeinginan tau bagaimana masa depan kita? Ada satu waktulah, kita bertanya-tanya, nanti kita jadi apa. Apakah sama seperti apa yang kita pingin, ataukah orang tua pingin, atau mungkin saja satu hal yang emang kamu gak sukai. Seperti apa masa depan?

Tapi, sekali lagi, aku pernah baca.
Kalo kita tau apa yang kita inginkan, atau simpelnya kita mengatur apa yang kita inginkan, dunia ini jadi monoton. Cuma berjalan atas kehendak kita. Nggak ada tantangan-tantangan, rintangan, dan semacamnya. Semua bakal terlihat sealur, tanpa ada klimaks, maupun anti-klimaks nya. Gak ada hal yang menantang, atau nggak yang berkesan. Nggak akan ada kesalahan yang membuat kita tetap belajar.

Mari kita kembali pada diri masing-masing.

Mulai kita tanyakan, apa yang ingin kita gapai nantinya? Sekadar obsesi, atau passion-mu? Sekadar keinginan, atau bakat serta apa yang kamu miliki?

25 April 2013

ADIOS UN!

Hanya satu kata yang bisa meluapkan kebahagianku;

"ADIOS UN!!"



Masih dengan satu do'a:
"Semoga nem bagus dan lulus dengan memuaskan, semoga masuk ke SMA yang diinginkan [favorit].

29 Maret 2013

Goodbye Happiness.

Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada dalam satu kisah yang indah. Percaya atau tidak, begitulah kenyataannya. Jangan menyangkalnya karena akan sia-sia. Sama seperti berjalan di atas pecahan kaca, setiap langkah kita sesungguhnya hanya akan menuai luka.

Kau dan aku seperti tengah mencoba untuk membirukan senja yang selalu merah. Kita sama-sama berusaha, tetapi tidak bisa mengubah apa-apa. Senja tetap berwarna merah dan hatiku masih saja berkata tidak. Maka, berhenti dan renungkanlah ini semua sejenak. Tidak ada gunanya memaksa. Ini hanya akan membuatmu tersiksa dan aku menderita. 

Lantas, kenapa kita tidak menyerah saja? Bukankah sejak awal semuanya sudah jelas? Akhir bahagia itu bukan milik kita.



"Fairy-tale is a land of dream. But if that dream traps you inside, time will slip away without you knowing." 

"Daripada pasrah dan nungguin sepatu kacaku lepas, I'll fight them. And I will find my princess with my own way."

"Semua yang aku pilih sekarang, itu kemauan aku. Enggak ada yang peerlu aku sesali."

"Bagaimana aku bisa berhenti merasa dimiliki... dan memilikinya?"

"Bumi berputar. Dunia kita mulai berubah. We're already grown up."

"Kamu tahu, sakit rasanya melihat kebahagiaan kalian. Tapi setidaknya, aku lega, ada seseorang yang bisa menjagamu dengan sepenuh hati."

"Lack of love will make you sad, too much love will lead you to pain."

"Real life is cruel. Because, in this life, I might end up losing you, eventhough I try so hard not letting you slip off my hand."

"Sometimes memories makes you blind. You keep thinking it's just a shadow. Until you realize, you're already in love."

"The truth is, the one you love isn't a wizard. Just a regular person who can't read your mind at all."

"Thank you for all the adventure that you gave to me. For all the beautiful memory that you made. I'll never regret all the moment that I spent with you. I will never forget you."

by Arini Putri.

17 Februari 2013

Karya anak insom, random.

You know what? It's 1:15 a.m and I can't sleep. It's dangerous (alaaah alay tenan iki). Saya kudu ngapain lagi kalo gak buka laptop dan mengecek my lovely blog ini dan polyvore? Nasib jomblo. Eh enggak ding, single kan enak. Bisa deket siapa aja (DEVILAUGH). Alaah lagi lagi saya nulis yang nggak bener. Lagi lagi saya curhat kagak penting.

Seriusan deh bosen. Sangat-sangat bosen.
Sekarang susah banget mau nulis apa gitu kek. Kagak ada ilham datang begitu saya menginginkannya untuk menulis sesuatu. Akhirnya saya hanya termenung melihat layar yang... begitulah. Kagak perlu ane jelasin.

Oke, sekarang H-1 ultah mommy, dan saya entah kenapa untuk pertama kalinya pengen cepet-cepet ngerayain (mentang-mentang beliin tart gitu HAHAHA). Sumpah ini random.



Lagi-lagi kesibukan menghalangi saya. Entah kenapa. Rasanya ya, tugas dan ulangan lebih dari makan (kata deak), lalu tidur adalah salah satu kegiatan yang susah banget dapet chemistry-nya. Apalagi kalo udah bawaan insom gini. Duh. apalagi sekarang udah mulai deket-deket sama ujian sekolah serta ujian praktek. Bener-bener ya, tidak ada belas kasihan. Ini sadis. Serius. Duarius. Kadang beneran, serasa pacaran deh, sama soal-soal serta tugas. Lama-lama ya mbelenek atuh buk, pak, disuruh ngerjain. Emang bapak-ibu-guru gak capek bikinin kita tugas? :')

Serius. Capek.
Pengen ndang cepet UN gitu, terus rekreasi :'D (sakenake dewe ya gini ini...). Rasanya capek, tiap hari ketemunya sama soal dan try out, ada tugas lagi. What the.. :') beneran capeknya.. Terforsir deh seminggu ini. Apalagi ini kudu latian buat kesenian, suting bahasa inggris, alaaah rasanya quality time for myself sudah berkurang banyak sekali. Kayak ada yang kurang.

Dan kehidupan saya untuk nggak separah kemaren-kemaren. Kemaren kayak mayat hidup. Bangun-bangun kalo mata gak sembab ya paling bengkak(?) capek tau mikirin cowok. Yeaaa, it's time to move on, I see. Kemaren-kemaren bangun tidur itu kayak balik ke neraka. Eh enggak ding, kayak dateng ke ruang sunyi, hampa. Rasanya itu mending bermimpi aja. Kayak ada yang hilang. Suwer. Begitu sekarang, rasanya sakit hati mulu. Terus ini maunya apa... Curhat sih?



Kadang hidup itu aneh. Serius.


Kadang aku nggak ngerti kenapa sekarang begitu kenapa nggak begini. Kenapa aku terlahir begini kenapa nggak begitu. Kenapa anu jadi sama anu, kenapa anu jadi gak suka sama anu. Kenapa widi jadi penyanyi sedangkan agnes bisa nge-dance? Gak paham kan? Aku juga kok. Tenang aja.

Sebenernya saya sendiri bingung, sebenernya apa yang saya tulis?

Akhir-akhir ini banyak orang dateng-pergi. Setelah anu pergi, sekarang dateng anu. Tapi ada satu orang yang tetep. Sulit dilepas, walaupun TAU rek kalau dia curhat tentang anu mesti bawaannya nyelekit gitu. Tapi gimana lagi. Satu-satunya moodboosterWhat should I do?

Sekarang tiba-tiba ada yang bikin ketawa lagi. Tapi masih ada luka lama. Ada yang belum sembuh. Ada yang belum hilang. Kapan ya sembuhnya? Kapan bisa maafin? Kapan bisa aku gak mikirin dia lagi? Kapan move on? (backsound: bruno mars- move on)


Hari ini.. aku.. pengen.. belajar banyak tentang hidup.
Hari ini.. aku pengen.. jadi yang lebih baik.
Entah kenapa aku pengen banget bukan jadi aku.
Jadi orang lain.
Tigarius.

Dan rasanya mas Jason Mraz bakal nyanyi lagunya yang sangat lopeklopek di hati saya. Oke, cekidot untuk lagunya yang cetarrr membahana badaiiii!


#nowplaying: Jason Mraz - I Won't Give Up
When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find


'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
I won't give up

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not
And who I am


I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
Still looking up.

It's so easy is our life
But it's mine is yours and yours is mine
Hardly do we ever fight, we rather be kind.

I won't give up on us
Even if the skies get dark
I'm healing this broken heart
I know I'm worth it...

I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough, he knows (I am tough, I am loved)
We gotta life to learn (we're alive, we are loved)
Lady you're worth it (and we're worth it)
No, I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough, he knows (I am tough, I am loved)
We gotta life to learn (we're alive, we are loved)
Lady you're worth it (and we're worth it)
No, I won't give up..


Ini lagu emang enak banget dah. Selow selow gimana gitu. Rasanya adem ayem dah ndengerinnya. Recommended banget lah. Top markotop. Josss gandosss. Cetar membahana badaiii katrina!


Hmm by the way, nggak kerasa banget udah kelas segini aja. Keingetnya barusan kemaren daftar SMP, sekarang udah mau naik SMA aja. Perasaan barusan kemaren jadi anak arjuda, sekarang udah bertransformasi jadi anak youthsociety. Jadi anak yang lebih alay (alay itu proses menuju dewasa).

Rasanya.. ini butuh tidur. Otakku maksudnya. Mulai agak error soalnya.

Tapi rasanya masih susah buat menutup mata. Ini pikirannya melayang mulu. Banyak pertanyaan yang masih menuntut untuk dijawab, tapi siapa yang mau dijadiin korban? Huft. Rasanya mumet. Makin lama kalo kayak gini terus mataku tambah bengkak aja. Tambah keren. Tambah kece.
Wahahaha.
Garing.


Gimana sih caranya maafin seseorang yang pernah ngecewain kamu? Yang selalu nyalahin temenmu? Yang kamu nggak ngapa-ngapain dia marah sendiri? Gimana caranya tetep berusaha agar luka itu tidak berkembang? Katakanlah, orang itu mantanmu. Susah nggak sih? Pengen gitu ya, menghilang aja dari hidup ini. Berharap semua itu nggak pernah terjadi. Pengen rasanya hidup berjalan dengan sendirinya, dengan sempurna. Tidak perlu bersusah-payah merasakan sakit hati. Seenggaknya gitu lo rek. Haduh. Makin curhat makin mellow gini. Aduh daritadi udah basah sekarang ga boleh, kudu kuat! Haha. Hiks.


Apaan sih ini. Makin random. Makin gila.
Terus kudu ngapain ini. Haha.
Serius.

Tiba-tiba pengen waktu saya putar kembali, dan ingin.. berdetak sempurna. Sebelum saya menyadari, saya tidak hidup dalam dongeng sebelum tidur. Dongeng yang selalu memiliki satu akhir; happy ever after. Satu akhir, yang mungkin belum tentu saya dapatkan, sekarang, nanti, atau kapanlah. Satu akhir yang saya impikan.


Rasanya, hidup ini terlalu.. rumit.
Iya, rumit.
Rasanya, enak jadi air. Mengalir. Tanpa hambatan.
Dari hulu ke hilir.
Gak peduli perasaan, tetep ngalir gitu aja.
Inikah.. hidup?
Sepahit inikah?
I miss my childhood memories. Empat-rius.

"and I don't want the world to see me
cause I don't think that they'd understand
when everything's made to be broken
I just want you to know who I am"


Yet, I'll survive, no matter what will come.
I know Allah always beside me.
I just need to believe, and keep trying.
I won't give up.
Okay then.
You'll watch me bright, dude.
I'll never be your broken hearted girl.
I'm single, and what? I'm very-very-very happy! :-)

2 Januari 2013

Brother.

"Life is easy. Don't make it feels like complicated!"

"It seems that I've been already famous here."

"Because everybody is unique. We can't force someone to be good in painting, if he's only good in writing. If we want someone to describe about a beautiful morning, let a writer show it by his mesmerizing words. But you can't judge that the other one is stupid because he writes a very bad description. He maybe able to show you an amazing morning by his painting."

"Mungkin aku memang ditakdirkan mendapatkan semua itu dengan gampang, dan bikin semua orang iri karena mereka nggak punya kelebihan yang sama. Mereka pikir aku bangga karena terus-terusan jadi sorotan orang dan dicap nggak punya peraturan. Tapi Tuhan itu adil, kok. Bahkan sebelum aku ngedapetin semuanya seperti yang kamu bilang, aku terus-terusan kehilangan sesuatu yang paling ingin aku pertahankan. Dan semua yang aku punya sekarang, nggak bisa ngegantiin yang udah hilang." 

"Selama ini kelebihan-kelebihan itu memang sangat menguntungkan. Tapi jika aku berhak memilih sendiri apa yang ditakdirkan menjadi milikku, aku akan menukar semua kelebihan itu dengan apa yang pernah kumiliki di masa kecilku."

"Pernah nggak kamu punya sesuatu yang pengen dimiliki semua orang, tapi kamu nggak terlalu suka memilikinya?"

"Minta tolong, dong! Jangan ngerjain semuanya sendirian. Kalau cuma kamu yang punya, bukan berarti harus kamu sendirian yang mengoperasikan." 

"Yang namanya anugerah justru bikin kita merasa kesepian waktu kita pikir anugerah itu cuma milik kita."

"Kenapa kebahagiaan selalu dibayangi dengan sakitnya penderitaan?"

"Apa ada orang yang benar-benar bahagia?"

"Orang yang nggak berhasil bahagia itu banyak. Tapi yang berhasil juga banyak."

"Bahagia itu persepsi."

"Kebahagiaan itu datang dari diri sendiri."

"Mungkin dia marah karena semua hal berjalan di luar keinginannya. Mungkin dia lari karena tidak tahan. Mungkin.. dia tidak tahan karena kesepian."

"Rasanya sakit! Sakit sekali untuk terus melarikan diri."

"Aku takut mendekatinya. Takut tidak mampu menguasai diri ketika mengucapkan perpisahan."

"Nggak, aku nggak benci sama dia. Tapi mungkin aku udah salah menilai."

"Nangis itu nggak memalukan, kan? Kenapa harus sembunyi?" 

"Kamu nggak harus selalu pura-pura tegar, kan?" 

"Nangis itu manusiawi."

"Manusia itu, diuji oleh Tuhan pada titik yang paling sensitif dan melemahkan. Titik itulah manusia akan diuji berulang-ulang, untuk membantu menaklukan kelemahan itu perlahan-lahan. Semakin sering seseorang dihadapkan pada kondisi terburuk dan dia mampu bertahan, dia akan menjadi lebih kuat. Pilihannya cuma ada dua, Rald. Menyerah atau bertahan."

"Yang selalu kupikirkan hanyalah cara untuk melindunginya. Seharusnya sejak awal aku sadar, seorang pembunuh tidak pantas menjadi pelindungnya."

"Aku selalu melihatnya dari tempat yang jauh. Bagiku dia sangat bersinar, tapi dia bahkan tidak peduli seberapa istimewa dirinya." 

"Apa Kau bisa mendengarku, Tuhan? Kuminta kembalikan dia padaku. Apa permintaanku terlalu besar? Apa yang harus kulakukan untuk bisa Kau dengar?"

"Kamu tahu kenapa manusia dihidupkan? Untuk mati, Rald."

"Kamu pantas jadi teman siapa saja."

"Sedikit demi sedikit aku terus kehilangan. Dan ketika aku memperoleh semuanya kembali, nasib mempermainkanku dengan mengambilnya sekali lagi."

"Dia selalu ingin mengajariku menjadi kuat. Tapi apa yang dia lakukan justru membuatku semakin tergantung pada dirinya."

"Aku hanya berhutang sebuah janji. Janji yang pasti akan kupenuhi."

"Aku tidak menyesali apa pun yang telah diambil dariku. Karena darinya aku tahu, harga sesuatu yang masih menjadi milikku."


Created by: Shofi Annisa