28 Juli 2016

Karena menanti tak selamanya menyenangkan.

Kepada kamu yang terus menanti,

Aku tahu rasanya menanti pada dia yang tak mengerti. Rasa rindu yang terus menumpuk kala dia pergi. Dan penantian yang ntah sampai kapan terobati. 


Kepada kamu yang selalu menunggu,

Setidaknya kamu tak sendiri ketika duduk manis termangu. Aku tahu, karena aku juga memikirkan pujaan hatiku yang tertambat di lain kota. Yang enggan pulang walau purnama telah lewat beberapa kali di gelapnya semesta. 


Kepada kamu yang masih setia di sini,

Semoga kamu terus diberi hati yang kuat untuk sekedar melihat sang waktu yang terus berputar mengganti hari demi hari. Karena aku sudah lama ingin menyerah kala dia tak mengerti. Jadi kuberikan sisa sabarku untukmu agar ketika ia kembali, cinta kalian tetap bersemi.