Tampilkan postingan dengan label Birthday Notes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Birthday Notes. Tampilkan semua postingan

12 Mei 2024

Page 133 of 366: H-1

ok, i'll pass the age of "quarter-life-crisis" and i'm not over the crisis yet. hahahahaha. what an opening lines :) so heck yeah, i'll be 26 and still figuring out the life i want. some people were true tho. it's hard to be "done" on figuring life out in your 20s. i mean, life just begun. 20s is the age where you make mistakes and learn from it, right? siapa sih yang bikin seakan-akan your life should be settled in 20s already? :/ and here i am, rant about this thing. jadi 26 pengen a bit wiser, but no. i don't think so rn lol. but i hope, really hope, step by step lah ya. finger-crossed.

10 Mei 2024

it's 1 passed 25:

it's one passed twenty-five;
for a long long time, 
she's been afraid
stranded nowhere, 
in the sea of uncertainty 
—her long lost enemy
inside her head,
the voices kept on haunting
the nights were getting younger
she's been anywhere,
but never rested in someone's arms
tried to be the one
standing tall—unbothered
but when the dark comes,
clouding her days
it's vague—
blurred line between the real,
or fantasies she made inside 
wishing someday,
the knight in shining armor
saving her from herself
never had she thought
the savior is not always
a man with red roses,
maybe it's her-wiser-self
realized that it's time
you forgive yourself
and that's okay
you'll have forever to figure out 
the life you've ever wanted


// being older, wishing i'll be a lil bit wiser

28 Mei 2023

About being 25 and life goes on...

So.. this is the "Quarter Life Crisis" age. 
Very much feel blessed for being alive until now. Blessed for closest friends, for family, for this life. I know that lately it's not too good—the stress, the sickness, the homesick, the loneliness. But most of all this life has been good for me. This life treats me well, and for all the good things that came into my life, I'm so so so grateful. 

Setahun ke belakang ini, rasanya lagi naik-turun. Mood lagi ngga bagus-bagusnya, mulai tahun 2023 badan gampang sakitnya lagi rewel, stressing out of all the things, the lonelines... 2022 treated me good. But 4,5 months into 2023 is like... roller coaster. But, as the title said, life goes on. Udah ngga pengen lagi merasa 'left out', ngga mau lagi merasa mencintai diri sendiri dan sekeliling itu sulit, lebih pengen banyak bersyukur. Emang susah, apalagi kalo capek ya. Tapi ngga apa, one step at a time.

Apalagi dapet kado dari temen-temen, jadi ngerasa... it's ok. 
They're being so thoughtful and it's ok. 

Zay gave me sandals and journaling kits: the way she knew and remembered it. Dan sendal sih! Agak unexpected karena awal tahun ini aku emang butuh, tapi sekarang bingung jarang keluar hahaha. 

Ai & Fil just gave me a Junior Jewels Shirt... hahahaha. I know sometimes I'm crazy about Taylor Swift. This is the second Taylor Swift related gift that I got. Merasa bersyukur ada orang-orang yang oke dengan fangirling-ku. Kebanyakan orang cuma ngeremehin, dia lucky lah kulit putih, ngga bisa nyanyi bagus kayak Ariana atau Demi yang suka hit high notes, serial dater, mesti nulis tentang mantannya (WHICH ALL SINGERS DO WTF?!), dst. Sebel sih. And knowing that there are people who understands... blessed.

Apalagi ya? Udah D+15 but life is so crazy right now. But as the title said... again... life goes on. So I'll make the best out of it for a year ahead. Luv.

23 Mei 2022

Page 134 of 365: H+10 of being 24.

jadi, sejujurnya, latest post tuh semacam menggantung ya. saya akui hahaha. habisnya pas pulang aku dah mager dan (((honestly))) lupa buat ngelanjutin. kalo ga salah malah aku klik 'publikasikan' lusanya pas H-1. pas H-1 mau nulis baru aja, itu juga ga jadi. long live this inconsistency. :)


jadi, gimana jadi 24?

ga gimana-gimana. beneran. it's like another day, another year. another shit to get through hehe. mulai dua tahun lalu, awal pandemi kalo ga salah, i started to think buat mensyukuri aja smaller circle that i made. aku emang orang yang agak jarang bersosialisasi. kalo pun iya (dan biasanya terpaksa karena mungkin ikut acara atau perkumpulan ataupun yang lain), the aftermath-nya aku jarang keep up. balik lagi aja temen-temenku tuh ya itu-itu aja. dan... yang ngucapin juga tetep itu-itu aja. dulu, aku ngerasa sedih. for no reason. mungkin karena over the years, jaman kecil, aku terbiasa kalo ulang tahun dirayain with lots of friends (yang kalo disadarin juga emang ga kenal-kenal banget mestinya). my 17th birthday was celebrated with classmates and some other friends, yang kalo diinget sekarang juga tinggal beberapa yang keep contact. sisanya? hehehe. 

jadinya, tahun ini aku berusaha mengurangi kekecewaan tentang hal itu sih. bersyukur masih ada temen-temen yang ngucapin. bahkan segala ngirimin padahal lagi ldr karena most of them di surabaya (dan sekitarnya). sempet mo nangis segala ada dua kue hari itu hahahaha. virtual cakes, gifts, love. must be grateful, right?

'ngerayain'-nya juga besoknya. long weekend (aku selalu merasa beruntung tiap ultah tuh either pas weekend, tanggal merah, atau deket aja gitu sama libur). dua hari sama kevin, sehari sama zayla. full jalan-jalan. full ngerasa hepi. full.... capeknya. haha. tiga hari berturut-turut keluar ternyata not for an introvert kalo besoknya kudu kerja. gilaaaaa, capeknya pol-polan. tapi itu sebuah capek yang worth it sih. ngobrol sama temen yang nyambung, curhat sama sohib, belanja, nonton, just strolling around, njajan, ah... hepi kok :)


jadi... ada apa nanti di 24?

i do not know. it was long ago terakhir kali bener-bener 'make a wish' in my birthday. akhir-akhir ini, tiap awal tahun, lagi cuma pengen bahagia aja. feel content, about life, decisions i made, everything. pengen lebih bersyukur. karena daripada ngerasa kecewa untuk harapan-harapan yang ada, atau sesuatu yang out of reach, mending yang ada dulu juga disyukuri. belajar dikit-dikit sama filosofi stoik yang bukunya ga kelar-kelar kubaca, tapi lumayan dapet insight dari twitter atau raditya dika. kita emang ga akan pernah bisa mengatur apa yang orang lain lakukan/rasakan/pikirkan, tapi at least kita bisa ngatur perasaan kita sendiri. susah sih ya, apalagi kalo dalemnya orangnya 'perasa' banget kayak w. mau muka-muka judes bin ga berperasaan, tetep aja dalemnya mana ada yang tau. ya, kan? hehe. 

semoga apa yang baik-baik berlangsung lebih lama saat ini. kerjaan, sehat, keluarga, temen-temen. semoga yang lebih baik (masa depan, jodoh, rejeki yang lebih) juga dateng di saat yang tepat. di waktu yang tepat. di saat aku juga siap dengan sendirinya. pada akhirnya, emang ya, diserahkan aja sama Allah. aku capek aja udah kalau masalah suka sama orang. kalau ada yang sreg nantinya ya udah ayo. semoga bisa membuka diri juga untuk orang yang tepat, karena buat be honest about my life, my thoughts, my family, my insecurity, capek loh berkali-kali. be vurnerable to everyone ketika dari kecil kamu 'diajarin' buat kuat gara-gara kamu anak pertama tuh susah banget. aku curhat sampe nangis-nangis karena akhirnya bisa terbuka sama sahabat sendiri aja butuh bertahun-tahun akhirnya bisa. gimana sama 'pasangan' yang belum tentu 'jadi' nantinya? entahlah. 

tuhkan, kebanyakan mikirnya. makanya ga jadi mulu. hahahahahaha. 


jadi... begitulah 24-ku. tahun depan 25, kata orang masa-masanya quater life crisis (walaupun ga selalu pas 25-nya, tapi kan quater pas 25 tapi ya udahlah ya anggep aja gitu). aku nggak tau if i ever been there atau belum. but let's tackle another year. 

dua kalimat yang jadi motivasi di umur 20-an: "ya udah lah ya" dan "yuk bisa yuk".


yuk. bisa kok. :)

26 Mei 2021

Day 146 of 365: D+13

 jadi... sudah 13 hari menjadi umur 23. 

    jujur aja, makin tua, makin tambah umur, malah kadang nambah hal-hal yang dipikirin. hal-hal yang tadinya 'ah udahlah bisa dipikirin nanti', mau gak mau akhirnya dipikirin. makin lama, beban jadi anak pertama makin banyak. padahal sendirinya masih jadi beban orang tua. hadeuh. :")

    setahun ke belakang ini.... kayaknya isinya penuh struggle. gak yang susah-susah kok. cuma struggle dengan diri sendiri yang lagi banyak-banyaknya mengalami 'anxiety'. in quote karena aku gak ke profesional buat ngomongin hal-hal ini. cuma... yah... i feel like i was in that situation. banyak-banyaknya ngerasa overthinking berlebihan. 

    kalau dipikir-pikir (karena 2020 i didn't do journaling for my mental health so i lost track of things i did or didn't do at 2020), one of my turning point in this life was my birthday. setelah hidup di dunia per-sosmed-an setengah dari hidupku... i felt sick. aku adalah orang yang lumayan appreciate sama ulang tahun. kalo bisa, i always congratulate them. dan di tahun 2020, i felt like everybody forgot about that. even some of those i thought my closest ones. dan i felt.....sad that time.

    padahal kalo dipikir-pikir, ngapain ya? hahahaha. it was just a birthday. tapi aku merasa sedih banget. idk why. kemudian tiba-tiba semua orang memasuki path-path yang jauh from my hands. having partner, getting married, having kids, having a fancy job, etc. etc. etc. agak nyesek, padahal aku tau aku sendiri belum berada di titik if i'm ready enough to be with anyone. i was pushing people out of my life. i didn't want them to be with me because i was in this phase where i was so... negative? something like that. 

    cuma... sedih aja. i always felt sad for no reasons these days. hal-hal kecil yang kadang terlihat remeh sama orang lain, turns out to be the reason why i feel sad. angry. anything. banyak hal yang terjadi sama dunia ini juga yang bikin aku sering merasa marah. why this world would be so cruel to others? kenapa sekarang orang-orang makin aneh-aneh? kenapa begini? kenapa begitu banyak kesedihan, kesenjangan, ketidakadilan?

    kenapa... hal-hal begini menjadi hal-hal yang affecting my own life? yang bikin jadi marah atau sedih for no reason. yang harusnya ga begitu aku pikirin like others do? kenapa aku attached for things that far from my life? 

    kadang... capek aja. 

    and approximately a year ago, i decided to stepped out a lil bit from my social medias. twitter, instagram, anything. even i uninstalled my line account (selain karena nge-crash terus, i think no one's using it anymore since no one in my life chatting via line anymore). instagram... karena too much people shared their personal achievement that made me small. aku seneng kok, sama hidup mereka yang sudah nyampe di titiknya masing-masing. tapi kadang, bikin aku lupa kalo semua orang punya jalannya masing-masing. bikin sedih aja, karena jadi kepikiran banyak hal. twitter.... i got a lot of anger there. idk why. twitter sometimes gave me bad vibes from all negative news there. i mean, it is good that people more aware about things like woman role, tentang kerja, apapun itu yang membuka mata dan obrolan bagus di sosmed. tapi ketika hal-hal yang bikin capek.... i got a lot anger there. entahlah. dan akhirnya jadi capek juga kan. 

    sosmed gave me bad vibes in me for the last couple months. kemudian... entahlah. capek aja. hidup sendiri aja belum tertata baik, mikirin hidup orang. hadeuh. lol. 


    baru sadar... i got a lot sadness, anger, overthinking phases, negative vibes... more than i got for the rest of my life just in a year now. 

    i've been fine for time to time. lumayan mengurangi pikiran sih. walaupun sekarang, negative vibes-nya malah pindah jadi ke temen. lingkungan. sometimes i just want to cut the string from some people. 


    suddenly i read that emily wickersham a.k.a ellie bishop departure from ncis and made my rest of the night and this blog post more and more sadder. sudahlah. saya mau galau dulu sama ncis yang makin geje :( see ya when i see ya!

12 Mei 2020

Page 133 of 366: H-1.

I always write about H-1, didn't I?

Sumpah, bukan sebuah kebetulan sih. Kayak.... ada idenya mesti H-1. HAHAHA. Kayak sebuah update sebelum satu step ke depannya yang sepertinya akan berubah. H-1 ultah, satu step sebelum berubah umur. H-1 masuk semester baru, satu step sebelum semakin tua semester yang bakal jadi satu adventure baru. As simple as that.

Jadi.... ini H-1 sebelum umur bertambah satu tahun. 22 coy. Udah menuju lulus juga. Walaupun I still don't know if the major I took really what I want tho. Kayak, deep down, aku masih pengen nulis dan jadi jurnalis (atau kerja di bidang jurnalistik). Masih pengen bekerja sesuai hobi. Masih pengen ini itu yang terkadang feels like a dream I can't chase anymore.

Makin tua juga makin berkurang element of surprise di hidupku. Bayangin deh, mulai dua-tiga tahun yang lalu, milih kue ulang tahun sendiri. Bahkan nulis ucapan di atas kue juga sendiri. What a day. Hahahaha. Belum lagi makin lama makin gak enak kalau dikado temen. Soalnya aku udah males banget kalau harus beli kado dll gitu. Mana suka bokek pas kuliah :") jadi kayak... males aja.

Btw, I dunno if this was something I should.... apa ya. Entahlah. Tapi tadi siang pas took a nap, mimpi tentang si R. Scene-nya mirip kayak lapangan sekolahku, tapi aku tau itu bukan sekolahku. I remember the conversation between us tho. I said congratulations for his new relationship (semalem, aku sempet meyakini sebuah akun yang sepertinya pacarnya dia, kayaknya kebawa mimpi). And then he said something kayaknya dia bilang ingin menjelaskan sesuatu because then I said that, "Udah, gak ada yang perlu dijelasin lagi. Biar aku bisa move on dengan tenang." I feel like this dream was a reminder for me, kayak.. udah, Lin. Udah. It's time to let it all go. Mungkin ada baiknya balik lagi aku mute aja biar gak kepikiran. Huf. Eh tapi, semalemnya juga aku mimpi deng. Scene-nya di SD-ku tapi aku versi dewasa. Temen-temen versi SMA juga. Aku dateng kayaknya habis liburan. Terus aku duduk di sebelah temenku karena I think it's the only chair that's empty. Tapi malah pas udah jam masuk, aku duduk sebelah si R ini with no conversation.

Ah, end of this story aja deh.
Tapi satu hal yang pasti, it's like a reminder for future me (bener-bener H-1 banget mimpinya kayak gitu) buat akhirnya ya udah. Gak perlu penjelasan lagi. Gak perlu mencari tau. It's time to move on. Semoga bisa ya. Amin.

Apalagi update kehidupanku ya?
Ah, aku udah lama banget ya gak nulis blog. Bener-bener skripsi menyita waktu dan pikiran banget. Emosi, kesabaran, capek, dan sebagainya. Bener-bener campur-aduk banget mood selama mulai Januari sampe awal Mei kemarin. Puncak-puncaknya adalah akhir Maret, pas lagi awal-awal work from home (thanks to corona virus, but yeah fuck you). Itu parah banget sih, sampe aku merasa mental breakdown banget karena stres di rumah. But thanks God, I made it. 6 Mei kemarin akhirnya sidang, walaupun berakhir galau karena revisi seabrek. Tapi akhirnya... kelar. Belum deng, masih ada submission tanggal 18. But that's okay. I made it all those deadlines for the past four months, satu lagi bukan masalah. :")

Oh iya, thanks to corona fucking virus too. Tahun ini, mudik dilarang. Ied juga kelihatannya ditiadakan (karena sampai tanggal segini, kasusnya masih gila-gilaan di Indo). Gak bisa bukber (walaupun aku males, sebenernya kemarin sempet pengen ngadain buat ngerayain sama anak-anak kelas kuliah, biar ada kenang-kenangan aja). Gak bisa kumpul sama temen-temen lama. Ah, sedih. Fuck you corona virus. Really. Walaupun sudah lebih dari dua bulan di rumah, dan mulai terbiasa di rumah aja (malah mager banget mau keluar meski keperluan penting). Tapi, tetep. Fuck you, corona virus. Fuck you.

I miss mi baso Tasik, tho.
Argh, fuck you corona virus.

Mending refleksi deh, setahun ini dapet apa aja. Hahahahaha.

  1. Sabar. Everything takes time. Kadang aku terlalu rush into something. Mikir udah terlalu jauh. Sampe kadang harus bilang sama diri sendiri, everything takes time. Sabar. Inhale. Exhale
  2. Akhirnya bisa merasakan hidup sendiri itu gimana. Thanks to Jakarta dan kesempatan buat ngekosnya selama hampir empat bulan. Kayak... oh gini toh rasanya mau makan enak tapi mikir seminggu kemudian harus makan apa biar hemat. Harus bisa milah mana mau, mana kebutuhan. Harus tahu apa konsekuensi dari perbuatan sendiri (masih tertanam dalam ingatan kebodohan main sama temen sampe malem, akhirnya pulang naik gojek sambil deg-degan HAHAHAHA). Tapi, at least I learnt something from living alone in different city. Yang pasti: sabar. Selalu tentang sabar emang. 
  3. Jujur sama diri sendiri. Kadang kita tuh bisa aja terbuka sama orang lain even we knew sometimes there's a story we hide. Tapi akhirnya, aku mulai jujur sama diri sendiri kalau aku gak baik-baik saja. Someday, I will ask to the professional. Mau banget ngurangin overthinking yang kadang bener-bener membunuh banget. 
  4. Tiba-tiba habis ngobrol sama mantan (V) dan Winda di Jakarta, I knew what I want in this life. Tiba-tiba aku mikir, what kind of a relationship I want (walau sedikit menyesal, ternyata si mantan adalah salah satu a kind of relationship I wanted). 
  5. Konsistensi masih jadi musuh terbesar, ternyata. Hahahaha. Beneran deh, ada apa sih sama aku dan konsistensi? Sedih banget emang. Satu-satunya hal yang bisa kulewati dengan tertatih-tatih cuma dunia skripsi (dengan deadliner seperti biasa, of course).
  6. I learnt this couple days ago, kalau aku bisa bertahan in a relationship for so long adalah kalau aku punya 'motivasi'. Kayak... aku harus punya alasan. The longest one, is because I want a boyf when my birthday came. Jadi... aku suka bingung sama yang bisa bertahun-tahun pacaran. I still have lots to learn about being in a relationship tho
  7. Last but not least, because I believe I got lots of things I learnt this year but I forgot some of them: YA UDAHLAH ADALAH KOENTJI. Tetep. :)
Sumpah ya, kalau lagi di depan halaman gini, suka bingung mau nulis apa. Ntar kalau udah di-post, baru deh "eh kurang ini" "eh kurang itu". Terus aja gitu. Hehehehe. Jadi pelajaran-pelajarannya itu dulu aja deh. Bingung aing.

Eh iya, tahun ini aku merasa gak produktif buat nulis. Bener-bener tersita banget waktunya buat ngerjain skripsi. Tapi gak tau sih, ini baru aja Mei. Mungkin nanti pas kelar ini semua? Dunno. I hope so. Walaupun cuma untuk memuaskan diri sendiri.

Btw, I wrote this on my Twitter. That I'm very grateful I have some friends yang mendukung buat nulis. Walaupun cuma sekadar ngomong, "Eh, Lin, kan udah kelar deadline. Nulis lagi dong!" Atau ngomen di feed tentang tulisan yang aku post. Bener-bener ada yang ngedukung buat nulis tuh aku ngerasa.... seneng aja gitu. :") I feel blessed.

Ehm, aku pengen nulis wishes buat setahun kemudian. Tapi buntu banget. Paling... cuma semoga bahagia. Semoga cepet dapet kerja. Semoga dapat membantu orang tua. Semoga... dapet pacar? Hehehehe. Bingung juga aku harus berharap apa. The last 'relationship' taught me to kayaknya berharap muluk-muluk bener-bener gak aku banget. Sedih, ya? Some things we learnt bikin kita makin tau diri. Sedih.

Terakhir....
FINALLY I CAN SING 22 BY TAYLOR SWIFT EXACTLY ON MY 22ND BIRTHDAY. YUHU. Love this idea. Akhirnya. Walaupun sedihnya harus ngerayain sendiri di rumah juga. Gapapa. Seharian besok aku nyalain lagu itu aja. Hahahahahaha. :")

Oh iya, tentu saja. Update my playlist. Here we go.
(tapi ini mulai dari sekitaran Maret)

  1. All hits by One Republic (check out This Is OneRepublic, a playlist by Spotify, or simply just click the link linked)
  2. Alessia Cara - Out Of Love
  3. Lauv - Modern Loneliness
  4. L.Y.O.N - Semesta Bersabda (very super duper current, bener-bener baru hari ini suka banget)
  5. Svmmerdose - Crush
  6. Svmmerdose - Break My Walls
  7. Hindia - Secukupnya
  8. Ardhito Pramono - bitterlove
  9. Ringgo 5 - Purple Hour
  10. Liimo - All I Do
  11. All hits by Rita Ora (lagi suka aja suaranya)
  12. Diskoria, Dian Sastro - Serenata Jiwa Lara
  13. Hailee Steinfeld - Your Name Hurts
  14. Hailee Steinfeld - Wrong Direction
  15. OneRepublic - Didn't I (specificly... lol)
  16. Jonas Brothers - What A Man Gotta Do
  17. Halsey - Sorry
  18. Pamungkas - Break It
  19. Ben Sihombing - Sebegitunya
  20. Taylor Swift - Cruel Summer (...still)
  21. 5 Seconds of Summer - Easier
  22. Daya - Left Me Yet
  23. All hits by LANY (...cause why not)
  24. The 1975 - TOOTIMETOOTIMETOOTIME (...still)
  25. Selena Gomez - Back To You
  26. ....
And the list is still on and on. Lupa juga. Sejak mulai ngerjain skripsi, suka randomly via Youtube aja. Ntar ke-shuffle aja sendiri. Jadi, agak-agak lupa juga lagi suka dengerin apa lagi. Tapi kalau dilihat dari list di atas, lagi hobi banget emang dengerin lagu Indonesia. Lagi banyak yang relate, hehe. 

Kayaknya... udah sih? Hahahaha. Udah mulai bingung juga mau nulis apaan. Akhir-akhir ini emang gampang banget buntunya. Lebih suka gampang nulis di Twitter. Apa aja yang dirasa langsung tersampaikan. Walaupun beberapa jam atau hari kemudian dihapus juga. Hehehe.

Ya udah, deh. Selamat berproyek dan berevisi. Semangat.
Sedikit lagi kelar drama perkuliahan ini. :")

Xoxo.

12 Mei 2019

Page 132 of 365: Last day of being 20.

Jadi, ini hari terakhir jadi umur 20. Sebenernya pengen nulis kemarin pas 4 hari menuju 21 setelah berniat nulis dari hari ke-13 namun gagal karena yah konsistensi adalah musuh terberatku. Hehehehe. Kemarin sudah bikin highlight yang mau diomongin di draft so aku ngisi itu aja dan kayaknya bakal nambah. Yea. Terlalu banyak pikiran tapi bingung mau nuangin dimana tuh gini emang, cuma bisa curhat di blog.

So, here we are.
Jadi aku—

Bentar, aku nulis awalan ‘jadi’ nya kok banyak banget sih??????


Beberapa bulan terakhir tuh aku admire sama satu orang. Tapi I know I can’t get him more than friend. Kayak…ya udah. Cuma bisa jadi temen aja. Miris sih, emang. Tapi yang aku suka adalah, pas aku suka sama orang ini, aku bisa nulis lagi. Banyak. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku bisa nulis yang bertema bahagia-bahagia tanpa semenit setelahnya merasa itu cheesy atau alay atau lain sebagainya. Untuk pertama kalinya, aku seneng bisa nulis tentang hal-hal yang bahagia. Biasanya cuma bisa nulis yang sedih-sedih, that’s why my pen-name is awankelabu. Se-kelabu itu emang hidupku.


Topik kedua adalah: berteman. Dari beberapa tahun kemarin, aku menanamkan bahwa ‘berteman kalau butuh’ itu bukan sesuatu yang salah. Suka baca orang-orang itu ngeluhin tentang temen yang dateng pas butuhnya doang. Hmm, for me, ya yaudah lah ya. Aku akhir-akhir ini suka banget untuk berpikir “gimana kalau itu aku yang kayak gitu”. Gimana kalau pada akhirnya, kita jadi sosok ‘temen yang dateng pas butuhnya doang’ bagi beberapa orang? Bahwa ternyata, pada akhirnya kita ‘jilat ludah sendiri’? Hehehe. Ya kita juga bakal dateng pada saat butuhnya doang kok. Butuh curhat? Ke temen A. Butuh ngerjain tugas? Ke temen B. Butuh untuk ngajak makan-makan? Ngajak temen C, D, E. Kita juga kok, dateng pas butuh. Jangan pernah sih, nanemin sebuah pemikiran ‘aku bantuin ini-itu lho, tapi dia cuma dateng pas butuhnya aja, pas aku butuh aja’.

YA INI KECUALI KALO YANG EMANG KELEWATAN BANGET YA. Yang bener-bener parah banget ‘cuma dateng pas butuh’ tingkat dewa sampe kalo kita yang butuh gak digubris sama sekali. Beda. Oke. Beda. Know the line.

Tapi emang perlu sih nanemin sama diri sendiri sebuah pemikiran ketika mau judge orang lain, tanemin dulu sebelumnya “gue pernah gitu gak ya?” dan “gimana kalo aku yang kayak gitu ya?” Karena, pasti lo gak mau kan pada akhirnya kamu dijudge sama hal yang kamu benci sendiri? Hehehehe.


Uhm, lately, I feel like I’m feeling something….weird? Kayak tiba-tiba gampang banget mood jelek, nangis, dan lain sebagainya. Gampang banget merasa down. Ada memang beberapa hal yang memang gampang banget bikin down. Tapi baru akhir-akhir kayak….sensitif sekali. Gampang banget meweknya. Dan ujung-ujungnya bakal over-thinking. Dan over-thinkingnya tuh ga masalah ‘kalo aja dulu gini-gini-gini….’, tapi sampe mikir ‘ntar jangan sampe aku gini-gini-gini’. Semua-muanya aja dipikirin, hehehe.

Dan aku juga entah gampang banget jadi merasa tersinggung, tersakiti, etc lah pokoknya. Bukan baper, menurutku beda sih. Gampang banget ngerasa ‘apaan sih’. Tapi jeleknya gue, gue susah banget ngungkapin semuanya. Susah banget untuk nunjukin bahwa aku marah, atau merasa orang itu salah, aku tersinggung, semuanya. Pada akhirnya, sebelum sempet untuk ngungkapin, bakal berakhir dengan ‘udahlah, ngapain sih, buang-buang energi dan emangnya mereka peduli?’. Sad. I know. Banyak yang bilang ‘bagus lin, seenggaknya kamu masih mikirin orang’. Tapi kapan sih aku mikirin diri sendiri? Kapan orang juga ngerti bahwa apa yang mereka lakukan itu gak enak di aku? Huft.


Oh ya, akhir-akhir ini aku merasa relieved. Dari dulu hingga beberapa waktu lalu, aku meyakini bahwa aku gak akan bisa move on dari cornetto-boy-you-know-who-if-you-read-the-old-posts. Kayak… mana bisa aku move on sih? Masih suka nyari kabarnya gimana, kalau ada kesempatan mesti ngajak ngobrol, dsb. Aku meyakini bahwa seberapapun aku nyoba untuk bersama orang lain, aku jatuhnya bakal tetep mikirin dia. Ngebandingin lah, atau kangen lah, apa aja.

Tapi, entahlah. Akhir-akhir ini, aku ngerasa hatiku baik-baik saja kalau ada dia. Gak ada deg-degan aneh tiap kali aku ngelihat dia walaupun dia gak ngelihat aku. Gak ada hati yang tercubit pas tau dia udah sama yang lain (yah walopun sempet berkata ‘yaaaaah’). Aku merasa…. gini toh rasanya akhirnya move on? Gak sih, bukan bermaksud sesumbar bahwa udah move on terus yeay dll dll dll. Cuma, akhirnya merasa bebas aja. Aku tau nanti-nanti mungkin aku masih bakal nulis tentang dia, maybe. Tapi satu yang aku yakini, memang gak bisa kita pungkiri mereka hanya jadi memori. Mereka-mereka—masa lalu, gak bisa terus dilupain aja gitu. Mereka ada karena kita juga ada di masa lalu. Mau disesali juga ngapain, pernah sayang aja lho. HehehEheheheHe.

Jadi, pengingat aja. Mungkin hari ini aku bilang I’m relieved and then months from now bisa aja aku masih nulis tentang dia. It’s okay. I’m okay. Masa lalu gak bakal kemana-mana kan? Dan untuk pertama kalinya, aku relate dengan Mbak Taylor Swift: and for the first time, what’s past is past. Yep, finally.


Oh ya, Agustus besok akhirnya magang. DEG-DEGKAN WOY ParAhHhhh. Kayak mikir… Nanti di Jakarta gimana ya? Stres gak ya? Liat macet di Waru kayak gitu aja sambat ga selese-selese. Gimana Jekardah? Lol. Terus kan, akhirnya juga merasakan menjadi anak kos. HihhhhH. Gimana ya rasanya. Terus juga pas magang….takut sih. Takut salah, takut gimana-gimana lah pokoknya. Penasaran, semangat, tapi juga takut. Dan….bisa gak ya ‘reuni’ sama yang di sana….ekhm. Hehehe.


Bact to the beginning, jadi aku tuh berniat banget dari tanggal 30 untuk nulis apa aja menuju tanggal 13 besok. Jadi urut gitu, H-13 sampe H-1 atau hari H. Cuma buat…ngisi blog aja sih hahahaha. Tapi ternyata persiapan ujian membuatku harus memprioritaskan ujian-ujian ini. Jadi, agak harus tidak jadi konsisten. Jadi gagal deh goals-ku :”)

DAN YAALLAHHHH. CUMA SATU MATKUL AJA BISA HABIS SEJUTA TUH GIMANA MAKSUDNYA??!?!?!?! Saya tuh ngitung-ngitungnya aja pengen nangis, belum beneran mengeluarkan duitnya padahal. Ya Allah. Sedihnya tuh dobel-dobel. Harusnya mau ulang tahun tuh bahagia, ini malah miris sama diri sendiri. Kuliah kok gini amat. Di saat motto kampus adalah ‘mengubah sampah menjadi emas’, cuma jurusanku sendiri kayaknya yang ‘mengubah emas jadi sampah’. :-)


Akhir-akhir ini lagi sebel banget sama temenku. Dan semua orang. Yang tiba-tiba membahas agama-agamaan. Maksudku… yang negatif ya. Paling bete kalo awalnya niatnya tuh mengedukasi atau yea at least mungkin ingin berbagi pengetahuan, tapi kalo ending-nya sampe nyalah-nyalahin pemikiran selain pemikiran dia dan nge-bid’ah-in orang, BETE BANGET. Kayak… you boleh lah punya pemikiran lain, tapi gak juga membenarkan untuk kamu nge-judge bahwa pemikiran selain punyamu itu salah se-salah-salahnya. Apalagi, ya maap-maap aja nih, yang baru tiba-tiba belajar agama terus nge-judge yang udah dari dulu dapet ilmu agama lebih dulu. Apa ya gak marah digituin? ISH KESEL AKU TU.

Mana semua orang tiba-tiba menjadi paling benar. Bener sih katanya Raditya Dika. Sekarang tuh di masanya dimana pemikiran selain pemikirannya sendiri tuh a total wrong. Bahwa kamu sah-sah aja menyalahkan pemikiran orang lain, apalagi yang sampe berbeda jauh atau berkontradiksi dari pemikiranmu. Nyebelin banget sih. Parah.

Sebenernya pengeeeeeeeen banget bahas tentang pemilu. But, ugh, sudahlah. Emosi itu tiap kali mbahas pemilu rasanya sampe maksimal banget. Bukan, bukan masalah pilihannya. Tapi para pemilihnya. Yang lebay parah. Dan kemarin berhasil nge-mute bahwa sempet unfollow beberapa orang yang menurutku lebay banget di era pemilu kemarin. Mon maap ya teman-temanku, saya paling benci sama negative vibes so bye-bye. Dan iya, sampe sekarang gak aku follow atau unmute. Biarin aja. Demi kewarasan hidupku dan apalagi mau ujian daripada negative vibes terus kan lagi ujian? Hehehehe.


Btw, intermezzo dikit. Aku nulis ini di word kan, soalnya wi-fi nya sampah banget. Dan WOW, I wrote 1238 words already. Kenapa sih kalo kayak gini pinter banget nulisnya. Tapi kalo formal-formal dan under-pressure karena itu tugas, jadinya baru kalimat pembuka malah jadi bingung mau nulis apa. Emang kok ya. Susah. :))

Bahas apa lagi ya? Highlights yang aku tulis sebelumnya udah kebahas semua, plus nambah satu topik. Banyak ya udahan? Tumben banget.

-last edited 3.34 AM

-continued on 23.58 PM

WOW WOW WOW. Last two minutes.

HARI INI CAPE BANGET WOY parah. Ngerjain 3D paviliun ter-ga jelas sampe merah-merah semua badan. Dair jam 7 pagi sampe jam 10 malem. Dan kudu nyetir pulang juga. Luar biasa. Udah gak ada lagi yang bisa dibahas sampean lol.


Jadi, aku kepikiran satu hal sih. Pengen apapun yang aku pikirin akhirnya tertulis kembali di blog setelah melihat seberapa panjang post blog ini. Ternyata, segitu banyak hal yang aku pikirin ya? Hehehehe.

Jadi...
Ya udah.
Selamat 21 tahun. :)