bertahun-tahun sudah kita berputar pada ketidakpastian ini. kamu pernah bilang cinta, namun saat itu, aku bahkan tak mengenal hatiku sendiri. masih tidak tahu apa arti cinta yang diberikan oleh kaum adam. aku juga pernah bilang cinta, setelah semenit aku menyadari bahwa aku kehilangan kamu. sedetik kemudian, bayanganmu bahkan tak lagi nampak.
mungkin, sejauh kita merapal nama cinta, sejauh itu pula kita saling menyakiti. ego, amarah, cemburu. yang berdansa di tengah kita hanyalah rasa-rasa yang membara, bukan kasih yang utuh. sesekali ia hadir, sekadar mengingatkan diri sendiri seharusnya ada cinta yang mematikan bara itu.
setelah jarak dan candu akan mencintaimu dari jauh, aku menyadari pada bahwa pada akhirnya kita memang tak bisa lagi disatu. perkara rasa, biarlah mereka ada. kubingkai apik, berusaha untuk menyimpannya seorang diri.
tentang kita, semuanya telah menjadi histori.
dan yang tersisa adalah kesadaran,
bahwa kita memang mungkin tidaklah pernah ditakdirkan untuk menjadi satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar